Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada-Nya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abah Uma: Inovasi Dakwah, & Sosial Kalbar

6 September 2024   00:57 Diperbarui: 6 September 2024   10:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto: Koleksi pribadi )


    Di tengah kesibukan masyarakat Kota Pontianak, ada satu sosok yang selalu hadir dengan dedikasi penuh untuk menggerakkan roda sosial, dan dakwah di Kalimantan Barat. Beliau adalah Uray Muhammad Amin, S.T, yang akrab saya sapa dengan panggilan "Abah Uma". Saat ini, beliau menjabat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Barat dan juga merupakan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat. Tidak hanya itu, "Abah Uma" juga diamanahi untuk memimpin takmir Masjid At-Tanwir Al Kazhim, Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Barat.

    Terobosan di Baznas: Menguatkan Peran Sosial dan Kemanusiaan

   Sebagai Ketua Baznas Kalimantan Barat, "Abah Uma" tidak hanya duduk di balik meja mengurus administrasi dan laporan zakat, tetapi beliau terus berinovasi dalam program-program sosial kemasyarakatan. Salah satu terobosan yang sangat berkesan adalah penguatan peran zakat dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat kurang mampu di Kalimantan Barat. Di bawah kepemimpinannya, Baznas tidak hanya menjadi lembaga pengumpul zakat, tetapi juga lembaga yang aktif melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program-program pelatihan kewirausahaan, pendidikan, dan kesehatan.

   Beliau percaya bahwa zakat tidak hanya sekedar ibadah finansial, tetapi juga alat sosial yang dapat mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. Karena itu, "Abah Uma" mendorong agar dana zakat, dan sedekah dikelola secara profesional dan transparan untuk memberikan dampak maksimal kepada mustahik.

   Dakwah Masjid dan Inovasi Sosial: Menghidupkan Teologi Al Maun

   Sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat sekaligus pimpinan takmir Masjid At-Tanwir Al Kazhim, "Abah Uma" selalu menekankan pentingnya dakwah yang tidak hanya berbicara di mimbar, tetapi juga bergerak di lapangan. Bagi beliau, dakwah masjid atau takmir masjid dianggap gagal jika tidak mampu menyentuh dan memberikan solusi bagi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitarnya.

   Visi beliau sederhana namun penuh makna: teologi Al Maun harus benar-benar dipraktikkan dengan menguatkan kesadaran basis. Dalam pandangannya, teologi Al Maun, yang mengacu pada Surah Al-Ma'un dalam Al-Qur'an, menuntut para takmir masjid untuk berbuat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang miskin dan terpinggirkan. Di Masjid At-Tanwir Al Kazhim, beliau menggagas program-program sosial seperti pemberian makanan gratis setiap Jumat, bantuan rutin kepada fakir miskin, dan anak-anak yatim yang tinggal di keluarga miskin, hingga program literasi untuk anak-anak kurang mampu.

   "Abah Uma" juga sangat menekankan pada kolaborasi antar umat. Beliau percaya bahwa masjid tidak boleh menjadi ruang yang eksklusif, tetapi harus terbuka dan inklusif bagi semua kalangan. Melalui berbagai program kolaboratif dengan organisasi lokal, komunitas, dan pemerintah daerah, beliau berhasil membuat Masjid At-Tanwir Al Kazhim menjadi pusat dakwah dan pelayanan sosial yang dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.

   Dakwah yang Menyentuh Hati: Mengimplementasikan Teologi Al Maun

   Bagi "Abah Uma", dakwah tidak hanya soal kata-kata, tetapi harus menjadi aksi nyata yang menyentuh hati. Beliau percaya bahwa peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat penguatan sosial. Ia kerap menyampaikan bahwa masjid harus bisa menjadi ruang perlindungan bagi mereka yang termarjinalkan, dan menjadi tempat pertama yang menawarkan pertolongan saat ada kesulitan.

   Dengan gaya kepemimpinan yang penuh empati dan inovatif, "Abah Uma" mendorong agar teologi Al Maun benar-benar dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. "Jika kita benar-benar memahami pesan Al Maun, kita tidak akan tinggal diam melihat ada orang lapar di sekitar kita, kita tidak akan diam melihat anak-anak putus sekolah karena alasan ekonomi," ungkapnya dalam sebuah kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun