Mungkin ada yang bertanya-tanya “apa itu DOGMIT”? Dan kenapa harus DOGMIT? Wajar jika ada yang belum tahu apa itu DOGMIT karena memang DOGMIT bukanlah sebuah kata benda yang dikenal dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, DOGMIT sejatinya adalah sebuah singkatan dari sebuah program training online. DOGMIT adalah singkatan dari DIklat Online Guru Melek IT yang merupakan program diklat yang diampu oleh Pak Sukani di http://trainergurumelekit.wordpress.com/. Lalu, pertanyaannya kemudian adalah kenapa harus DOGMIT? Kenapa DOGMIT menjadi sebuah pilihan? Alasannya sederhana karena DOGMIT memberikan suatu pengalaman diklat yang berbeda yang saya yakin belum pernah anda rasakan sebelumnya. Kok bisa?
Tulisan ini hakikatnya bukanlah untuk membuat sebuah promosi terselubung atau bentuk marketing yang terlalu dilebih-lebihkan. Tapi, memang demikian adanya bahwa DOGMIT ini memiliki nilai lebih yang lain daripada yang lain. Tanggal 26 Oktober 2014 saya resmi mngikuti DOGMIT angkatan 8 dan ini sekaligus merupakan keikutsertaan saya yang kedua dalam program diklat ini. Keikutsertaan saya untuk kedua kalinya dalam program diklat ini menunjukkan bahwa saya merasa puas dan terkesan dengan program diklat yang ditawarkan. Untuk angkatan 8 ini kami mendapatkan materi level 2 dalam pengembangan IT bagi guru-guru, materinya sebagian besar meliputi :
1.Pemanfaatan internet sebagai sumber referensi bahan ajar dan ilmiah
2.Membuat bahan ajar 3D Page Flip Power Point
3.Publikasi karya tulis ilmiah
4.Membuat bahan ajar Mind Map / Peta Pikiran
5.Membuat soal dengan Schoolhouse Test
6.Pemanfaatan ZoomLt dan Pointer Stick dalam presentasi
Dari materi yang disuguhakan saja kita bisa menilai bahwa program diklat ini memang memberikan bekal yang berharga bagi seorang guru untuk pemanfaatan IT dalam tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa seorang guru yang terlahir dalam era informasi dan teknologi seperti sekarang ini harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam bidang IT.
Mengapa harus DOGMIT?
Suatu ketika saya pernah mengikuti sebuah pelatihan komputer untuk menjalankan sebuah aplikasi yang memuat pengeloalaan nilai dan aplikasi bel untuk sekolah. Awalnya saya terkesan dengan diklat tersebut karena penyelenggaranya adalah sebuah lembaga traineryang menawarkan aplikasi dari salah satu kota terkenal di pulau Jawa. Sangat wajar jika kami terkesan, karena merasakan diklat komputer bagi kami yang mengajar di daerah pelosok di kawasan pulau Sulawesi adalah terangat sangat istimewa. Yang membuat saya juga terkesan saat itu karena fitu-fitur aplikasi yang ditawarkan menurut pandangan saya sangatlah berharga. Namun, sayang sekali kesan yang awalnya baik tiba-tiba berubah kurang mengenankkan. Itu semua karena penyelenggaraan diklat yang tidak menerapkan unsur efektifitas dan efesiensi. Para peserta diklat saat itu dipersilahkan menginstall aplikasi dari CD yang dibagikan yang naifnya justru kebanyakan pesertanya adalah mereka yang awam terhadap komputer yang tahunya cuma buka file-file ms. word, ketik dan simpan di dokumen. Bisa dibayangkan waktu instalasi yang harusnya memakan waktu singkat justru teramat sangat lama, belum lagi peserta yang begitu membludak saat itu sehingga para penyelenggara kewalahan untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan para peserta terkait aplikasi yang sedang dipelajari. Waktu diklat yang seharusnya dilalui dengan perasaan tenang dan nyaman disertai dengan semangat untuk belajar justru terasa begitu hambar dan hanya menghasilkan lelah. Setelah selesai diklat maka seketika itu pula ilmu itu melayang dan CD aplikasi sebagai oleh-olehnya siap-siap menjadi barang antik belaka.
Disuatu waktu saya juga pernah mengikuti pelatihan komputer berbasis open source (LINUX), dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan yang di awal tadi. Setidaknya saya menilai bahwa bentuk pelatihan komputer dengan durasi waktu sehari dua hari saja dengan materi yang banyak dan peserta yang membludak sangatlah tidak efesien. Diklat hakikatnya adalah sebuah proses pembelajaran yang membutuhkan waktu yang cukup. Cukup waktu untuk mempelajari materi yang ada, cukup waktu untuk latihan, cukup waktu untuk mengerjakan tugas dan cukup waktu untuk saling berdiskusi dan curah gagasan. Diklat itu sebenarnya adalah sama seperti proses pembelajaran yang dilakoni oleh para siswa-siswa di kelas, bedanya hanya pada durasi waktu pelaksanaannya. Jika di kelas seorang siswa belajar dengan di presensi, diberikan materi ajar, buku materi, latihan, tugas, dan evaluasi serta nilai rapor maka seharusnya diklat juga harus berjalan demikian .
Nah, di Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT) yang saya maksudkan sebelumnya menjalankan semua proses pembelajaran yang seharusnya.Dimulai dari perkenalan diri, mengerjakan pretes, diberikan materi ajar secara berkala (termasuk di dalamnya video turotial), di absensi kehadirannya, di berikan tugas, dipantau pelaksanaan tugasnya, saling berdiskusi dalam forum-forum tugas tertentu, saling mempererat ukhuwah dan persaudaraan di forum chat, diberikan penilaian atas tugas-tugas yang dikumpul, diberikan motivasi, dievaluasi (semacam ujian akhir) dan yang terakhri diberikan nilai atas materi diklat yang telah diikuti dan tentu saja nilai itulah yang tercantum dalam sertifikat peserta. Sehingga unsur objektifitas dan akuntabilitas sangat terjamin dalam DOGMIT ini.
Hal yang lebih istimewa dari DOGMIT ini adalah jangka waktu pelaksanaan diklat yang cukup lama (12 hari) dan keluasan bagi peserta diklat untuk menyusun rencana diklat sesuai dengan kondisi dan waktu luang yang dimiliki oleh masing-masing peserta. DOGMIT ini adalah salah satu bentukpelaksanaan diklat yang berbasis kelas online dan menjadi sebuah pilihan bagi anda yang ingin merasakan pengalaman diklat yang berbeda. Wabilkhusus bagi saya pribadi DOGMIT ini adalah sebuah pilihan bagi saya dan tidak lagi menjadi alternatif yang mana ketika diperhadapkan untuk mengikuti sebuah diklat maka DOGMIT akan menjadi pilihan utama yang akan saya pilih. Bagaimana tidak, saya sebagai seorang guru yang tinggal di pelosok desa yang termarginalkan dari akses informasi pengembangan pembelajaran masih bisa tetap mengupgrade kompetensi dan keterampilan saya sebagai seorang guru dengan mengikuti DOGMIT ini. Biaya yang keluar rasanya tidak sebanding dengan manfaat yang saya rasakan saat ini. Terima kasih DOGMIT, Maju terus DOGMIT dan Majulah Guru Indonesia !!
Sinjai Borong, 28 oktober 2014 (06.05)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H