Mohon tunggu...
muhamad muhtaruddin
muhamad muhtaruddin Mohon Tunggu... -

saya kuliah di untirta banten fakultas pisip jurusan ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beri Mereka Hak dan Kewajibannya

8 Januari 2014   13:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah anugrah dari yang maha kuasa yang dianugrahkan kepada orang tua. Lewat anaklah kebahagian dalam pernikahan menjadi lebih indah, melalui anak pula pintu rezeki semakin terbuka lebar. Alangkah indahnya mempunyai anak shaleh dan shalehah. Namun, masih banyak pula orang tua yang belum dikarunia anak dan banyak pula seorang ibu yang dengan sengaja menelantarkan, menjual bahkan membunuh anaknya dengan sengaja ataupun karena merasa ekonominya yang kurang.

Ekonomi adalah factor yang sangat besar seseorang dapat melalakukan hal-hal nekat untuk memperbaiki perekonomiannya. Dengan mengorbankan segala kemampuan dan yang dia punya, ia akan merelakannya asalkan perekonomian dia dan keluarganya membaik. Inilah yang menjadi alas an utama sebuah keluarga, mereka rela mengorbankan ank-anaknya untuk bekerja disamping aspal jalan yang sangat panas. Mereka tak hanya merampas kehidupan anaknya, tapi tanpa ia sadari mereka telah mengorbankan bahkan menghilangkan hak dan kewajiaban anak-anaknya hanya untuk menambah pemasukan mereka dan dapat memenuhi hasrat konsutif yang dimilikinya.

Usaha yang telah ia lakukan dangan berjualan buah ternyata tak cukup untuk memenuhi perekonomiannya, bapak dan kedua anak yang masih berumur 5th dan 3th rela mengemis didinginnya malam kota serang, tepatnya didepan polres serang.

3 motor dan rumah yang layak tak cukup baginya untuk hidup lebih baik dan menginginkan hidup yang lebih lebih bahkan lebih lagi dari yang sekarang, namun melakukan dengan melanggar hak anaknya sendiri.

Awal saya ketemu dengan mereka, sangat percaya akan keadaan mereka yang tak mampu, sudah kehilangan ibu, rumah pun seadanya dan hanya mengharapkan makan dari hasil mengemis dimalamnya kota serang.

Dengan menggunakan baju yamg cumpang-camping, mimic wajah yang memelas belas kasihan berhasil membuat saya dan orang lain untuk memberikan uang kepada mereka.

Namun, saya dan teman-teman menyelidiki mereka, dan kami pun mendapatkan hal yang sangat mengejutkan.Mereka pulang dengan sepeda motor yang disembunyikannya dilorong gelap yang tak jauh dari tempat mereka mengemis. Kami pun mencoba mengejar mereka namun meraka berhasil melepaskan diri dari pengejaran kami.Dimalam selanjutnya, kami pun mencoba menenyakan langsung kepada sibapak, namun dia langsung membawa anak-anaknya pergi menjauh dari kami.Kami pun tak mau kehilangan mereka, tepat setalah ia pergi kami langsung standbay ditempat kemaren mereka keluar dengan motor dan baju rapihnya.

Kamipun berhasil sampai kerumah pengemis tersebut yang rela mengorbankan hak-hak dan kewjiban anak-anaknya.dia pun tak bisa mengelak dan ia jujur bahwa ia sebelum mengemis diaspal kota serang ia dan keluarganya berjualan dipasar rau sebagai pedagang buah dan memiliki 3 buah sepeda motor. Namun ia berkelak, mereka melakukan pekerjaan mengemis karena terpaksa karena terpepet ekonomi.

Yang lebih mengejutkan bagi kami ialah lingkungan sekitarnya tak tahu bahwa keluarga tersebut mengemis dan mereka hanya tau mereka sebagai pedagang buah dipasar.Asstagfirallah…

Mereka mengemis mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB dengan penghasilan rata-rata 30.000 rupiah semalam, penghasilan yang lumayan hanya untuk beberapa malam.

Inilah akibat sifat yang sangat konsutif dan sifat iri yang menyebab kan segala yang tak mungkin menjadi mungkin dan sesuatu yang tak biasa menjadi biasa. Pengaruh lingkungan ikut pula dalam terbentuknya kepribadian buruk yang menyebabkan peristiwa tersebut bisa terjadi.

Orang tua yang seharunya memberikan pendidikan dan agama yang baik demi menciptakan anak-anaknya menjadi anak yang shaleh dan shalehah bukan menciptakan anak-anaknya sebgai anak jalan.Haruslah orang tua mulai merubah sifat dan sikap dalam menghadapi kerasnya kehidupan dizaman sekarang, patut ditanaman oleh orang tua ialah uang sajati dakakan membuat hidup ini tenang dan bahagia, namun pendidikan dunia dan pendidikan akhirat yang bakal membawa kesuksesan didunia maupun diakhirat, karena dengan orang tua menanamkan hal itu, tak akan adalagi anak-anak dibawah umur yang bekerja, anaka-anak umur yang mengemis dijalanan dll. Yang ada adalah anak-anak yang siap menyongsong masa depan yang lebih baik dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuannya yang ia miliki.

Namu, perang orang tua pun tak cukup untuk merubah semuanya, perlu adanya campur tangan pemerintah, bagaimana orang tua biasa memberikan pendidikan jikalau biaya pendidikan mahal?Biaya seragam sekolah mahal?Bagaimana bagi mereka keluarga yang tak mampu untuk menyekolahkan anaknya?bagaimana perekonomian keluarganya akan membaik bila takada campur tangan dari pemerintah.

Hal yang harus dilakukan pemerintah ialah memberikan pengetahuan kepada orang tua akan pentingnya membentuk kepribadian anak yang baik, agar taka da lagi orang tua dengan tega mengorbankan hak-hak dan kewajiban dari seorang anak. Selain itu, pemerintah sebagai pelayan masyarakat haruslah membuka ruang kerja yang lebih banyak lagi agar para orang tua bias bekerja yang layak dan dengan upah yang layak pula. Namun, bukan ruang kerja yang sangat mementingkan pendidikan umum saja, namun pemerintah juga harus mengukur seorang pekerja dari keahlian dia bukan gelar sekolahdia, karena banyak sekali orang tua yang tidak bias melanjutkan sekolah dulunya karena alasan yang sama, yaitu ekonomi.

Pemerintah pula harus lebih dekat dengan masyarakat agar tau dengan masalah yang ada dilingkungan daerahnya, bukan hanya duduk manis menunggu laporan dari orang orang yang peduli akan lingkungan sekitarnya dan bukan pula memakai uang rakyat den ga seenaknya saja.

Namun pada hakekatnya semua itu akan terwujud bila terjalin kerja sama antara pemerintah-pengusaha swasta-masyarakat-LSM. Dan perlu ditanamkan bahwasannya manusia harus saling tolong menolong bukan saling salah menyalahkan satu sama lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun