Mohon tunggu...
Muhtar Maksudi
Muhtar Maksudi Mohon Tunggu... -

indahnya perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Tolong Monas Ditertibkan

24 April 2014   18:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13983136912121623869

hari minggu lalu saya pergi ke monumen nasional atau kita lebih mengenal dengan sebutan monas. di samping ingin bernostalgia dengan romantika masa lalu ketika masih belum menikah saya juga penasaran dengan wajah monas sekarang. dan pagi-pagi sekali jam 05.00 saya sudah menyiapkan mobil berikut perlengkapan yang di perlukan untuk di sana, mulai dari bekal makan si kecil, sepeda mini, sekuter sampai tikar untuk bisa bersantai di bawah pohon yang rindang. singkat kata, meluncurlah saya ke sana dengan semangat empat lima. terbayang sudah di mata suasana yang dulu ada di monas.

setengah jam kemudian sampailah saya di lokasi parkir monas, sejauh ini masih seperti dulu macet dan lumayan semrawut kondisi perparkiran monas, pintu masuk keluar hampir berdekatan sehingga terkadang kendaraan tertahan karena ada yang menghalangi di jalur masuk. saya hanya berpikir "kenapa ga ada perubahan ya", namun tentu saya tetap berpositif aja.."mungkin lahannya ga bisa kali" jadi emang mau ga mau ya beginilah keadaannya. setelah antri cukup lama mencari tempat kosong akhirnya saya mendapatkan tempat parkir yang cukup jauh dari pintu masuk. namun saya sudah bersyukur daripada harus muter-muter ga jelas mencari tempat kosong.

akhirnya, monas di depan mata....saya dengan sigap membawa sepeda sikecil menuju pintu masuk...dan "ASTAGA" didalam monas bukan tempat seperti dulu, semrawut oleh pedagang kaki lima, sampai untuk bisa masuk ke dalam kawasan saja kita harus berebut dengan pedagang yang membawa dagangan lumayan besar. alhasil saya hanya sedikit heran dengan kondisi sekarang. dan yang lebih mengherankan lagi ada beberapa pengunjung yang memberi info jangan membeli di areal monas nanti kena denda 20 juta. saya sempat terheran-heran, kenapa tidak pedagangnya saja yang di tertibkan bukan pengunjung yang kena getahnya. melihat kondisi sekarang saya jadi tidak bersemangat membawa anak saya untuk bermain lagi...keliling sebentar langsung pulang.

so, saya hanya berharap monas bisa seperti dulu lagi, menjadi tempat yang nyaman bagi pengunjung. adapun pedagang kaki lima lebih baik di tertibkan di tempat yang semestinya. tidak dibiarkan masuk ke wilayah yang tidak di perbolehkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun