Daun kering berserakan di jalanan berbatu runcing
Tertiup angin pengampun dari penguasa kerajaan langit
Deru debu menghias terik, canda dan gurau penghuni rajut sentosa
Â
Kakek tua membungkuk di seberang jalanan berpasir
Ia tersesat dalam perangkap kesedihan saat melihatmu
Menangis.. tertawa.. dan kembali menangis..
Â
Dalam tangis, sang kakek berseru..
Hai kau anak muda!, sampai kapan kau akan duduk?
Sementara masa depanmu masih kau gantungkan pada orang lain
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!