Mohon tunggu...
Muhsin Nuralim
Muhsin Nuralim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at UIN Sunan Kalijaga in Religious Studies | English Tutor | Bibliophile

Menulis untuk belajar memahami perspektif lain dan menghargai keberagaman

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suasana Pondok yang Dirindukan Kala Ramadhan

16 April 2021   13:19 Diperbarui: 18 April 2021   00:26 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lukisan di Pondok Pesantren Al-Khoeriyah Ciherang, Kec. Cibeureum, Kota Tasikmalaya | sumber alkhoeriyah.com

"Assalamualaikum Wb.Wb"

"Kepada Santri dan Santriah diharap segera bersiap-siap untuk pengajian kitab selanjutnya" bunyi toa menggema di setiap sudut asrama.

Letak pondok cukup strategis di kec. Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya memang cukup terkenal sebagai kota santri sehingga pengajian padat menjadi hal lumrah.

Setiap tahun pada Ramadhan, jadwal pengajian akan mengganda. Jadwal kami waktu itu, sebelum sahur bertadarus beberapa lembar, kemudian sahur, kemudian sholat subuh jamaah, lalu kuliah subuh, bagi yang tidak sekolah biasanya kajian kitab akan dilaksanakan sekitar pukul sembilan pagi hingga sebelum dhuhur.

Setelah Dzuhur dilanjut pengajian siang hingga menjelang Ashar. Setelah sholat Ashar dilanjut ngaji lagi kira-kira sampai pukul lima, ya, lumayan sebelum maghrib biasanya kami akan pergi ngabuburit.

Kegiatan yang terlihat semakin padat saat Ramadhan adalah salah satu ke-khas-an yang dirindukan saat puasa, apalagi saat diri masih menyandang status santri. Nah, Berikut kegiatan yang akan selalu dirindukan oleh anak-anak yang dulu pernah tinggal di Pondok, diantaranya:

1. Full-day Ngaji

Tatkala pemerintah mencanangkan program full-day school waktu itu, kami telah lebih dulu dan terbiasa menerapkan konsep 'full-day'. Jeda antara waktu kami isi dengan belajar dan kajian.  Meski terlihat sangat rajin dari biasa, kami tak terlalu merasa kelelahan. Mungkin karena kami punya moto fastabiqul khoirat, berlomba dalam kebaikan.

Ikatan persaudaraan antar kami dalam menuntut ilmu mungkin menjadikan kami kuat, tak cepat mengeluh pada jadwal-jadwal padat itu. Lagipula, namanya juga santri. Sudah tugas kami untuk mendalami ilmu agama dengan penuh kegigihan. Seperti yang orang tua kami harapkan, menjadi anak soleh-solehah.

2. Dijahili karena Tidur saat Ngaji

Atau sebetulnya, ketidaklelahan kami tersembunyi oleh kegiatan tidur secara sembunyi-sembunyi. Alih-alih punya waktu khusus untuk tidur, biasanya kami yang terlampau lelah akan tidur ketika mengaji. Walhasil, setelah bangun ada saja fenomena yang cukup menjengkelkan, mulai dari ditinggalkan di kelas, kena corat-coret pulpen sana-sini, atau tiba-tiba ada kursi di atas badan kita sehingga pas bangun, matilah tu kepala kejedat kursi.

Banyak sekali ukiran memori yang tampak kala kita mendengar pesantren. Mulai dari hal lucu, sedih, bahagia, bahkan kadang hal mistis.

3. Bukber dan Perlombaan Ramadhan

Tentu saja buka bersama tidak hanya diterapkan para santri, itu umum bagi semua orang. Tapi yang menarik adalah kerumunan dan kemeriahan saat-saat bukber yang mungkin tidak akan ditemukan selain di lingkungan pondok pesantren.

Deretan santri memenuhi aula pondok, jika tidak muat di depan masjid yang luas. Sebelum berbuka, kami akan mengkhatamkan al-Quran terlebih dahulu, masing-masing orang dibagi jatah membaca satu juz.

4. Berburu malam Lailatul Qodr

Karena hanya dalam Ramadhan saja Lailatul Qodr hadir, maka kami tak mau melewatkan dengan cara yang biasa saja seperti malam-malam, yang sudah-sudah, Tuhan kirimkanlah aku..... tapi bukan kekasih hati yang kami minta, kami meminta malam dengan kemuliaan lebih dari seribu bulan itu. Akhirnya, pada malam-malam terkahir tempat tidur sebagian kami berpindah, tidak lagi kami tidur di asrama melainkan masjid. Saking gak mau ketinggalan ber-I'tikaf.

5. Mudik dari Pondok

Setelah hampir tiga minggu kami mengaji, liburlah kegaitan pondok. Para santri dan santriwati mbudal bertolak ke kampung halaman masing-masing. Setelah pamit kepada keluarga pondok dan para pengurus asrama, berbondong-bondonglah para keluarga santri menjemput anak-anaknya tuk merayakan lebaran di rumah.

Duhai senangnya Ramadhan bareng temen pondok...

Kemudian negara api menyerang!! Corona datang bak topan. Virus itu tak hanya membubarkan hal-hal yang perlu dibubarkan, tapi yang seharusnya berkumpul kena imbasnya. Tahun lalu, 2020, hampir semua pesantren diliburkan demi keamanan. Akibatnya, pengajian dan tidur saat mengaji tak akan ditemukan, secara langsung.

Pengajian dan ceramah online yang dulunya sebagai alternatif atau refrensi, kini menjadi pilihan utama untuk mencerahkan ilmu keagamaan kita. Kita lebih fleksibel memilih topik apa yang sesuai kebutuhan. Ceramah on demand. Kita cari apa yang kita butuh. Tentu saja itu sama baiknya dengan orang yang mengaji luring. Tapi, suasana kebersamaannya tentu tak sama.

Jika dulu kita menemukan orang dijahili karena tidur kala ngaji, sekarang karena ceramah via online, tak akan ada orang yang men-julid, jikapun kita ketiduran saat nonton.

Boleh saja tidur, asal dengan takaran yang pas, tak berlebih. Lebih baik Ramadhan diisi dengan kegiatan bermanfaat daripada menjadi kaum rebahan dan mageran mulu.

Kurang tahu juga mengapa Ramadhan sering dijadikan dalih untuk memperpanjang waktu tidur. "Karena tidurnya orang berpuasa itu juga termasuk ibadah" katanya. Tapi, kalo tidur abis subuh bangun ashar itu bukan ibadah Bambang!

Tak terhindarkan, Ramadhan sebagai Bulan Suci umat muslim, menjadikan lembaga-lembaga keislaman seperti pesantren akan lebih giat dalam berdakwah dan melakukan kajian-kajian sebagai sebuah sikap mensucikan bulan yang suci. Dan itulah suasana pondok yang selalu dirindukan kala Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun