Mohon tunggu...
Muh sayful
Muh sayful Mohon Tunggu... Editor - Mengerjakan tugas essay

Saya seorang mahasiswa dari salah satu universitas di makassar

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Keadaan Seorang Buruh Kasaran di Tengah Pandemi Covid-19?

26 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 26 Mei 2020   10:38 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak adanya covid-19 yang menyebar hampir di seluruh Indonesia, menjadikan beberapa pekerjaan terhenti secara paksa, baik buruh kasar maupun berdasi, tetapi dampak yang paling dirasakan terhadap masa pandemik ini  yaitu buruh kasar,mengapa demikian,seorang buruh kasar tidak akan mendapatkan upah ketika mereka tidak bekerja, berbeda dengan seorang pekerja berdasi"karyawan"mereka masih diberi upah walaupun dalam  masa pandemik ini.

Keadaan seperti ini sungguh sangat memprihatikan bagi seorang buruh kasar, mereka tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidupnya,hal ini dirasakan langsung  oleh teman saya sendiri,  dia berprofesi sebagai seorang tukang batu" buruh kasaran". mengalami krisis ekonomi,sebab  kehilangan profesinya,sebagai seorang buruh kasaran,karena kurangnya seorang majikan untuk menyewa buruh kasaran untuk di pekerjakan.

Kehilangan pekerjaan dalam jangka waktu yang masih belum di ketahui ini, benar benar begitu merugikan kepada kaum buruh kasaran, hanya dengan menuggu uluran tangan kepada pemerintah setempat, agar masih mampu lagi untuk bertahan hidup, bantuan berupa sembako dimana di dalamnya merupakan bahan pokok.

Kemungkinan hal ini tidak hanya berdampak kepada teman saya sendiri , masih banyak buruh kasaran yang mengalami hal serupa ini juga di dalam masa pandemik covid-19.dan semoga pemerintah bisa mengantisipasi keadaan perekonomian buruh kasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penulis:Muh sayful

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun