Mohon tunggu...
Muh Sajid Abdillah
Muh Sajid Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Selamat Datang Di Welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa Cinta Tanah Air

21 April 2022   22:47 Diperbarui: 21 April 2022   23:08 2460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mengatasi Lunturnya Rasa Cinta Tanah                                            Air

 

Cinta tanah air ialah cinta kepada negeri tempat kita dilahirkan, dibesarkan, serta mendapatkan kehidupan di dalamnya. Kecintaan terhadap Tanah Air ini diakibatkan karna dari negeri tersebut semua yang kita butuhkan dapat terpenuhi.

Perilaku cinta tanah air yang dipunyai oleh tiap orang bisa tercermin dari sikap membela serta melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa, menyayangi adat, budaya, dan lingkungan.

Dilansir dari Modul Belajar Mandiri PPKn yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, cinta Tanah Air bisa dimaksud sebagai metode berpikir, bersikap, serta berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, serta penghargaan yang besar terhadap bahasa, lingkungan, sosial, serta budaya bangsa.

Meningkatkan rasa cinta kepada Tanah Air serta bangsa tercantum butir- butir Pancasila pada sila ketiga, ialah persatuan Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia wajib meningkatkan rasa cinta kepada Tanah Air serta bangsa selaku pengamalan terhadap Pancasila

 

Pemicu lunturnya rasa cinta tanah air

Di masa globalisasi ini, Bangsa Indonesia dilanda oleh banyak krisis, termasuk krisis rasa cinta terhadap tanah air oleh para pemudanya sendiri. Krisis tersebut dipengaruhi oleh fakor internal serta faktor eksternal. Faktor- faktor tersebut antara lain:

Faktor internal

  • Pemerintahan pada era reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah disaat ini. karena semakin terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapanuang negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan. Pemerintahan yang terjalin saat ini dianggap sangat kacau serta merugikan rakyat, oleh sebab itu para pemuda menjadi muak sampai akhirnya mereka merasa tidak bangga hidup di tanah airnya sendiri.
  • Perilaku keluarga serta lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme sehingga para pemuda meniru perilaku tersebut. Para pemuda ialah peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya. Bila sesuatu lingkungan bersikap baik, maka para pemuda akan tumbuh jadi pemuda yang baik, tetapi bila mereka tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik, maka mereka akan tumbuh jadi pemuda yang kurang baik pula.
  • Demokratisasi yang melewati batasan etika serta sopan santun serta maraknya unjuk rasa, telah memunculkan frustasi di golongan pemuda serta hilangnya optimisme, sehingga yang terdapat cuma watak malas, egois serta, emosional.
  • Tertinggalnya Indonesia dengan negara- negara lain dalam seluruh aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi jadi bangsa Indonesia. Mereka malah bangga jadi bagian dari negeri lain misalnya merasa bangga pada saat memakai produk luar negeri.
  • Munculnya etnosentrisme yang menyangka sukunya lebih baik dari suku- suku yang lain, membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa. Mereka kehilangan semangat persatuan serta berjuang sendiri- sendiri untuk sukunya. Mereka hanya merasa bangga terhadap daerahnya tetapi tidak bangga terhadap negaranya.

Faktor eksternal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun