1. Progresivisme adalah filosofi politik yang mendukung reformasi sosial. Berdasarkan gagasan di mana kemajuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, pembangunan ekonomi dan organisasi sosial sangat penting untuk perbaikan kondisi manusia, progresivisme menjadi sangat signifikan selama Abad Pencerahan di Eropa, dari keyakinan bahwa Eropa sedang menunjukkan bahwa masyarakat dapat maju dari kondisi tidak beradab menuju peradaban yang maju melalui penguatan basis pengetahuan empiris dan rasionalitas sebagai landasan masyarakat.
Progresivisme didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini:( George Axtelle),( William O. Stanley),( Ernest Bayley), (Lawrence B. Thomas) dan( Frederick C. Neff.)
2. Konsep progresivisme di awal abad ke-20 muncul dari perubahan sosial besar-besaran yang dibawa oleh industrialisasi dan Revolusi Industri Kedua pada akhir abad ke-19. Kaum progresif berpandangan bahwa kemajuan dihambat oleh ketimpangan ekonomi yang merajalela, monopoli perusahaan yang tidak diatur oleh pemerintah, dan konflik yang intens dan seringkali disertai kekerasan antara buruh dan elit ekonomi dengan alasan bahwa tindakan diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
3. Makna dari progresivisme bervariasi dari waktu ke waktu dan tergantung perspektif. Progresivisme awal abad ke-20 termasuk pendukung eugenika dan gerakan kesederhanaan, yang keduanya dipromosikan atas nama kesehatan publik dan sebagai inisiatif menuju tujuan itu. Dalam politik modern, progresivisme umumnya dianggap sebagai bagian dari tradisi liberal-kiri. Pada abad ke-21, gerakan yang diidentifikasi sebagai progresif adalah "gerakan sosial atau politik yang bertujuan untuk mewakili kepentingan rakyat biasa melalui perubahan politik dan dukungan dari kebijakan pemerintah".
4. Filsafat progresivisme adalah aliran filsafat pendidikan modern yang menekankan pada peningkatan kemampuan peserta didik melalui pengalaman dan kemandirian. Aliran ini berorientasi ke depan dan berpendapat bahwa pengetahuan yang benar saat ini mungkin tidak benar di masa mendatang.Â
Berikut beberapa prinsip filsafat progresivisme:
-Pendidikan harus berpusat pada anakÂ
-Pendidik berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarahÂ
-Pendidikan harus demokratis dan menghargai potensi anakÂ
-Pendidikan harus melibatkan peserta didik secara aktifÂ
-Pendidikan harus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menghadapi kehidupan sosialÂ
-Pendidikan harus mengajarkan cara belajar yang tepat, sehingga peserta didik dapat belajar mandiri.
Menurut aliran progresivisme belajar dilaksanakan berangkat dari asumsi bahwa anak didik bukan manusia kecil, melainkan manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang, yang berbeda kemampuannya, aktif, kreatif, dan dinamis serta punya motivasi untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Progresivisme adalah aliran filsafat pendidikan yang berfokus pada anak dan bertujuan untuk mengubah praktik pendidikan yang berpusat pada guru atau bahan pelajaran. Aliran ini memiliki beberapa prinsip, di antaranya:Â
-Pendidikan adalah hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup.Â
-Pendidikan harus berpusat pada anak, bukan pada guru atau bahan pelajaran.Â
-Pendidikan harus memberikan pengalaman yang riil dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari.Â
-Pendidikan harus memberikan pelatihan berpikir agar peserta didik mampu berpikir sistematis.Â
-Pendidikan harus berhubungan langsung dengan minat anak.Â
-Peranan guru adalah sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah.Â
-Sekolah harus memberikan semangat untuk bekerja sama, bukan mengembangkan persaingan.
Â
6. Filsafat progresivisme adalah aliran filsafat pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik melalui pengalaman, kemandirian, dan perubahan pribadi. Aliran ini menekankan pada pentingnya mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik, serta mendorong pembelajaran yang lebih demokratis dan partisipatif.Â
Beberapa konsep kunci dalam aliran progresivisme adalah:
-Pendidikan harus berpusat pada anak, bukan pada guru atau bidang muatan.Â
-Anak harus bebas berkembang secara alami.Â
-Minat anak yang dimotivasi oleh pengalaman langsung adalah stimulus terbaik untuk belajar.Â
-Guru harus memfasilitasi pembelajaran.Â
-Sekolah dan rumah harus bekerja sama erat.Â
-Sekolah progresif harus menjadi laboratorium untuk eksperimen.
7. Progresivisme menentang pelaksanaan pendidikan secara tradisional, seperti aliran (esensialisme) dan (perennialisme). Aliran ini juga dihubungkan dengan pandangan hidup liberal, yang memiliki sifat fleksibel, ingin mengetahui, toleran, dan open-minded.Â
(John Dewey) adalah salah satu ahli teori progresivisme. Ia merupakan seorang pragmatis dan filsuf yang disebut sebagai tokoh pendidikan Amerika yang paling berpengaruh pada abad 21.Â
Progresivisme memandang bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis, kreatif, dan memiliki kebebasan untuk berkembang. Aliran ini juga berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang.
Aliran progresivisme ini mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H