Mohon tunggu...
Muh Rizal Rahmatillah
Muh Rizal Rahmatillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Universitas Padjadjaran

Saya sedang menempuh studi S2 Psikologi di Universitas Padjadjaran. Saya tertarik pada isu - isu sosial dan juga permasalahan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengubah Stres Menjadi Motivasi: Strategi Untuk Hidup Lebih Positif

26 Desember 2024   12:34 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:34 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Muh Rizal Rahmatillah

Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan atau tuntutan, baik yang berasal dari lingkungan maupun internal diri. Ketika stres berada di tingkat yang terlalu rendah, individu cenderung kehilangan motivasi. Ini karena kurangnya rasa urgensi yang biasanya memacu mereka untuk bertindak atau menyelesaikan tugas. Hal ini dijelaskan (Yerkes-Dodson Law, 2012) yang menunjukkan bahwa tingkat optimal stres membantu meningkatkan kinerja. Ketika dihadapi secara moderat, stres dapat memacu individu untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan daya adaptasi. Namun, stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental, sedangkan stres terlalu rendah dapat menurunkan motivasi.

Mengapa Stres Moderat Penting?

Menurut teori Emotional Intelligence yang dipopulerkan oleh Daniel Goleman, menjaga stres pada level moderat dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan mental dan produktivitas kita.

Kecerdasan ini memainkan peran krusial dalam bagaimana kita merespons dan mengatasi stres. Stres moderat dianggap bermanfaat karena membantu tubuh dan pikiran tetap siaga dan responsif tanpa menimbulkan dampak buruk. Penelitian (K. Lukasik et al, 2019) menunjukkan bahwa stres dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan performa, terutama dalam situasi yang membutuhkan perhatian dan penyelesaian masalah. Sebaliknya, stres kronis atau berat dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi atau kecemasan. Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih mampu mengidentifikasi sumber stres mereka, mengelola reaksi emosional dengan baik, dan menemukan solusi yang efektif.

Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia

Data terbaru (Tirto.id, 2023) menunjukkan bahwa sekitar 3,7% penduduk Indonesia mengalami depresi, setara dengan lebih dari 9 juta kasus. Generasi muda, terutama Gen Z, dilaporkan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya, dipicu oleh tekanan akademik, sosial, dan karier. Selain itu, kurangnya akses ke layanan kesehatan mental, terutama di wilayah terpencil, memperburuk situasi.

Strategi Mengelola Stres

Untuk menjaga stres tetap pada tingkat moderat, langkah-langkah berikut bisa diterapkan:

1. Mengelola Pikiran dan Emosi

  • Latihan Berpikir Positif: Melihat tantangan sebagai peluang dapat membantu menurunkan tekanan emosional. Pendekatan ini dikenal sebagai cognitive reframing, yang mengubah persepsi negatif menjadi lebih positif.

2. Mengelola Tubuh

  • Nutrisi Seimbang: Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya omega-3 (seperti ikan dan kacang-kacangan), dapat membantu mengurangi stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun