"Jika Sekolah Sudah Lebih Mementingkan Penampilan Ketimbang Kecerdasan, Maka Hancurlah Bangsa Di Masa Depan"
Bisa saya katakan bahwa orang yang menganggap remeh peraturan pelarangan rambut panjang di Sekolah adalah orang yang kurang asupan 4 sehat 5 sempurna, mengapa demikian?Â
Tentu karena peraturan pelarangan rambut panjang di Sekolah adalah hal yang amat fatal di dalam pendidikan, kalau coba kita kaji kefatalannya mungkin akan setara fatalnya perilaku Fir'aun dalam kisah Nabi Musa, orang yang menerapkannya terus menerus tanpa mengkaji ulang ibarat para penyembah berhala ketika Nabi Muhammad dakwah.
Yah coba kita fikir saja, apa sih hubungan rambut panjang dengan akhlak baik dan kecerdasan? Memang benar bahwa para guru akan menganggap baik siswa yang mengikuti aturan sekolah, namun baik sendiri juga masih relatif, untuk melihat mana kebaikan dengan probabilitas 'baik' tertinggi tentu perlu kajian etis menggunakan analisa meta-etis yang mendalam.Â
Kira-kira guru dan para oknum Sekolah mau menganalisa secara tajam? Yah saya rasa dengan analisis empiris saya mereka tak akan melakukannya, karena itu akan mengganggu pencarian nafkah mereka, yah murid yang sudah sadar akan menganggap bahwa mewajarkan hal tersebut seperti memberi sedekah pada kaum dhuafa.
Kalau saya sih tidak, pendidikan bukan sarana tuk cari nafkah, pendidikan adalah sarana tuk menyusun puzzle-puzzle masa depan, mencari nafkah di dalam pendidikan dengan mengesampingkan tugas utama pembangunan masa depan ibarat menjadi para penjajah keji yang menghancurkan impian dan merusak kesadaran manusia.Â
Oleh karena itu mari kita lihat betapa bodohnya peraturan pelarangan rambut panjang di Sekolah, sudah cukup sabar saya terhadap peraturan hina ini, dan saya tak bisa membiarkan kebanalan peraturan ini terus hidup.
Rambut Pendek Itu Rapi Maka Taati, Matamua?
Orang-orang sekolah senantiasa menghamba pada jargon 'rapi' dan ikhwal-ikhwal 'kerapian' ala mereka, seringkali saya tanya pada mereka apa dasar etis dari peraturan tersebut, mereka menjawabnya dengan dalih kerapian, seolah-olah orang yang rapi ini akan sukses di masa depan dan masuk surga.Â