Mohon tunggu...
Muhlisin Madras
Muhlisin Madras Mohon Tunggu... Penulis - Nasionalis, Agamis, Penulis

Kemanusiaan adalah intisari dari agama. Tidak beragama seseorang selama ia abai akan nilai-nilai kemanusiaan. Nasionalisme adalah penjamin dari kenyamanan beragama dan kemanusiaan itu sendiri. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kok Masih Bahas Ucapan Selamat Natal?

25 Desember 2019   11:35 Diperbarui: 25 Desember 2019   11:34 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter/@nahdlatululama

Seruputan 'Kopi Jangkat' menemani saya tadi malam. Seperti biasa, 'kewajiban' berselancar di dunia maya bersama beberapa website-website kredibel pun mewarnai malam terakhir sebelum teman-teman saya yang nasrani, merayakan hari besarnya.

Dari begitu banyak artikel, hanya satu tema yang sedikit mengganggu, hingga mengisi kepala sampai selimut ditarik. Ada, bahkan masih banyak orang yang mempersoalkan ucapan 'selamat Natal'.

Apa sih persoalannya mengucapkan selamat Natal? Saya sendiri merasa tidak bersoal ketika mengucapkan selamat Natal. Sejak dulu, saya biasa mengucapkan selamat Natal kepada teman saya yang merayakannya. Apakah karena mengucapkan selamat natal, lalu berpengaruh pada keyakinan saya? TIDAK.

Buat saya, mengucapkan selamat Natal ya seperti mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman yang sedang merayakan ulang tahun. Tidak berarti saya juga ulang tahun. Juga saya tidak merasa perlu meyakinkan diri saya, apakah benar di tanggal itu teman saya ulang tahun.

Saat mengucapkan selamat Natal, ya saya mengucapkan selamat merayakan bagi teman saya yang mempercayai Natal atau kelahiran Yesus itu sendiri. Tidak merasa perlu pula bagi saya untuk menyelidiki atau meyakini, apakah benar Yesus (Nabi Isa) lahir tanggal 25 Desember.

Bagi saya, mengucapkan selamat Natal sebagai bentuk penghormatan terhadap keyakinan orang lain. Sepanjang dalil yang pernah saya baca, atau ajaran dari orang-orang yang saya yakini ajarannya benar, menghormati orang lain dengan kepercayaan atau agamanya, itu salah satu cara saya menjalankan agama saya. ISLAM.

Nahdlatul Ulama (NU), ormas tempat saya bernaung, alhamdulillah mengajarkan pula hal ini dengan begitu indah. Pengurus Wilayah NU Riau, bahkan menggelar yasinan di malam Natal untuk mendoakan agar perayaan Natal tahun ini berjalan dengan lancar, Selasa (24/12) malam. 

"Alhamdulillah, kami warga NU di Riau tadi malam menggelar yasinan dan doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan hari Natal," kata Ketua PWNU Riau T Rusli Akhmad kepada wartawan, Rabu (25/12/2019). (detik.com)

Ketua PBNU Marsudi Syuhud, mengatakan boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal memang ada fatwa berbeda dari sejumlah ulama. Menurut Marsudi, mereka yang melarang ucapan selamat Natal berpegang pada fatwa ulama, salah satunya Syekh Bin Baz.

"Tapi ada yang mengucapkan, itu mereka juga punya fatwa-fatwa, misalnya dari banyak ulama Mesir, dari Syekh Ali Jumah, mufti Mesir, dari Yusuf Qardhawi sampai belasan ulama Mesir lah, banyak," (detik.com).

Jadi ingat ucapakan alm. KH. Abdurrahmah Wahid (Gus Dur). "Gitu aja kok repot".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun