Fogbow atau busur kabut merupakan fenomena optik yang tampak di atmosfer seperti pelangi putih atau pelangi hantu. Fogbow terjadi karena interaksi sinar matahari yang datang dengan tetesan air kecil yang tersuspensi atau tersebar dalam fog atau mist. Proses terjadinya fogbow hampir sama dengan peristiwa pembentukan rainbow, tetapi yang  membedakannya yaitu pada ukuran partikel dan proses fisikanya. Tetesan air pada peristiwa fogbow jauh lebih kecil daripada tetesan air hujan pada peristiwa rainbow, diameter kabut berukuran kurang dari 0,1 mm.
Proses pembentukan fogbow terjadi melalui mekanisme difraksi. Pembentukan busur kabut terjadi ketika sinar matahari berada di belakang pengamat dan tetesan air kecil (kabut) berada di depan pengamat. Tetesan air yang membentuk kabut sangat kecil dibandingkan dengan tetesan air hujan dengan ukuran 10 dan 1000 kali lebih kecil dibandingkan dengan tetesan hujan sehingga ketika cahaya masih dipantulkan dari tetesan air kembali ke pengamat, proses difraksi cahaya oleh tetesan tersebut menjadi efek yang dominan. Kabut mendifraksikan cahaya secara luas sehingga warnanya menjadi pudar karena pita di tiap warna sangat lebar dan warnanya saling tumpang tindih (menciptakan warna yang kabur  atau putih). Selain itu, hal ini juga yang membuat fogbow terkadang relatif berwarna merah di busur luar dan biru di busur dalam karena warna tersebut kurang berinteraksi dengan warna lainnya dan ukuran partikel kabut yang relatif lebih besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI