Mohon tunggu...
Muhimmatun Nawa
Muhimmatun Nawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemiskinan terhadap Perempuan

6 Maret 2024   09:59 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa perempuan di anggap miskin? apakah sebabnya?

Masalah kemiskinan harus di dekati dari beberapa aspek termasuk aspek gender, karena kemiskinan merupakan salah satu fenomena dimensional. Laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas dan mengalami kemiskinan berbeda untuk melepas kemiskinan. Perbedaan tersebut terjadi karena ketimpangan yang lahir dalam kelompok miskin yang melahirkan situasi perempuan merupakan kelompok miskin di antara orang miskin lain. Mengutip dari Dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK) mendefinisikan kemiskinan merupakan "Kondisi seseorang dan sekelompok orang (perempuan dan laki-laki) yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupannya secara bermartabat".

Masalah pemberdayaan perempuan terjadi karena pemberdayaan ekonomi yang terkait dengan lemahnya akses perempuan terhadap institusi keuangan formal dan lemahnya suara perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat regional dan nasional. Perempuan menghadapi kendala lebih besar terhadap kredit perbankan karena laki-laki cenderung mengatas namakan aset kepemilikan. Meskipun jumlah laki-laki setara dengan jumlah perempuan, perempuan merupakan jajaran yang lemah dalam pengambilan suara regional dan nasional.

Terbatasnya kapasitas perempuan antara lain dipengaruhi oleh derajat kesehatan dan pendidikan mereka. Pendidikan tidak menjadi prioritas utama bagi kelompok miskin. Oleh sebab itu, pendidikan tidak di prioritaskan bagi perempuan miskin. Dalam hal kesehatan masih terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang tidak memadai. Seperti kasus banyaknya angka kematian ibu melahirkan. Penyebab terjadinya kasus tersebut adalah pada saat melahirkan tidak di dampingi oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Kemiskinan berkontribusi terhadap semakin tajamnya ketimpangan gender dan memperparah kemiskinan perempuan. Perbedaan kapasitas dan pengalaman laki-laki dan perempuan dalam melepas kemiskinan sangat penting diakomodasikan dengan cara memberi perhatian dan memperlakukan khusus perempuan miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun