Mohon tunggu...
Muhimmatul Ulya
Muhimmatul Ulya Mohon Tunggu... Tutor - Ibu guru, ibu 1 anak, dan penikmat puisi

Masa depan adalah milik orang-orang yang percaya dengan manisnya mimpi mereka..

Selanjutnya

Tutup

Music

Mengulas Lagu "Laskar Pelangi"

10 Januari 2023   11:47 Diperbarui: 10 Januari 2023   12:06 32468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Judul               : Laskar Pelangi

Tahun terbit   : 2008

Penyanyi        : Nidji

Genre              : POP

Lagu “Laskar Pelangi” merupakan salah satu lagu yang fenomenal pada zamannya. Lagu ini pernah menjadi sountrack film dengan judul yang sama. Lagu ini juga mendapat penghargaan tertinggi di industry musik Indonesia, Ami Award, pada tahun 2009 sebagai lagu pop terbaik dan karya produksi terbaik.

           

“Laskar Pelangi” menceritakan tentang kegigihan seseorang dalam meraih impiannya. Meskipun hidupnya penuh dengan rintangan dan kesulitan di setiap jalan, seseorang harus tetap berusaha untuk mewujudkan impiannya. Lagu ini mengajarkan kepada kita bahwa sesulit apapun kehidupan yang kita jalani, selama kita memiliki “mimpi” akan selalu ada harapan yang menyala di dalam hati.

           

Lagu ini mengajarkan tentang arti perjuangan hidup. Kita harus percaya bahwa dengan usaha yang keras dan pantang menyerah, kita akan berhasil mewujudkan impian kita. Kita tetap harus optimis dan positif dalam menghadapi permasalahan di dalam hidup.

Lagu “Laskar Pelangi” menggunakan Bahasa yang indah dan menarik dalam penyajiannya. Kata-kata yang digunakan juga syarat dengan makna sehingga perlu pemahaman detail untuk memahami makna katanya. Yang terakhir, lagu ini menjadi salah satu lagu wajib yang harus didengarkan oleh para remaja di Indonesia agar mereka  bersemangat dalam meraih impiannya.

Dibuat oleh siswi kelas VIII D SMP N 3 DEMAK atas nama: Jihan Salsabila Oktaviana, Valenza Banita, Najwa Meilisa, Lathifatul, dan 

Nur Anindya.

*dengan sedikit perubahan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun