Misalnya Suatu Saat Kamu Menyerah Mencintai
Sungguh bacalah ini ketika suatu saat kamu memilih menyerah untuk mencintai.Â
"Sebab memulai dengan hati yang baru itu terlalu melelahkan."
Misalnya suatu saat hatimu mulai susah untuk menerima, mulai egois untuk saling percaya. Camkan ketika dulu kelemahannya tidak kamu pikirkan, ingat bagaimana dulu kamu mengalah untuk menciptakan puas di hatinya. Ingat saat-saat di mana kamu mulai berjuang bersama dan berpikir untuk bahagia selamanya.
Misalnya suatu saat matamu mulai tidak ingin melihat senyumnya, pikirkan bagaimana dulu begitu sulitnya untuk menciptakan lekukan itu di bibirnya.Â
Bagaimana rumitnya kamu bercanda hanya demi menangkap raut wajah manis yang tercipta karena senyumnya berkali-kali.Â
Kamu bahkan rela terlihat bodoh untuk menenangkan hatinya. Kamu malahan merasa tidak apa-apa tidak terlihat keren cuma demi melihat sesuatu yang keren.
Misalnya suatu saat kamu mulai tidak peduli untuk mengucapkan selamat malam, kamu mulai tak acuh untuk mengingatkan makan, bayangkan bagaimana dulu begitu rajinya kamu mengirim pesan setiap malam.Â
Ada tawa, menangis, bertengkar, saling ejek, gembira sampai tertidur hingga ditutup dengan ucapan selamat malam.
Renungkan bagaimana hiperbolanya kamu ketika menanyakan makannya, bagaimana cerewetnya kamu ketika tahu bahwa dia lupa sarapan, barangkali orang-orang berpikir itu sungguh berlebihan tapi bagi kamu yang merasakan itu menyenangkan dan menenangkan.
Misalnya suatu saat tubuhmu mulai malas melangkah bersamanya, rasakan bagaimana dulu teduhnya ragamu saat di sebelahnya. Bagaimana menenangkannya dia waktu menggenggam tanganmu, bagaimana menyenangkannya ketika saling balas pukul dan kalian tertawa.