Mohon tunggu...
MUH IHSAN PATAU
MUH IHSAN PATAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi membuat kanten atau artikel yang menarik untuk di upload di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Optimisme dan Ketidakpastian: Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global dan Indonesia Menurut Morgan Stanley

18 November 2023   15:58 Diperbarui: 18 November 2023   16:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Morgan Stanley, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi terkemuka, merilis proyeksi ekonomi global dalam dokumen bertajuk "2024 Global Economics Outlook: The Last Mile." Proyeksi tersebut menggambarkan gambaran menarik antara perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang merosot dan ketidakpastian, sementara Indonesia tampaknya mempertahankan tren pertumbuhan yang positif.

Menurut dokumen tersebut, pertumbuhan ekonomi global diprediksi mengalami penurunan dari 3% pada 2023 menjadi 2,8% pada 2024, dengan sedikit peningkatan menjadi 2,9% pada 2025. Penurunan ini didasarkan pada skenario deflasi utang yang berlarut-larut di Tiongkok, yang diperkirakan akan berdampak global.

Proyeksi Morgan Stanley juga membedakan arah pertumbuhan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang. Amerika Serikat, Jepang, dan Zona Eropa diperkirakan mengalami pelemahan, masing-masing dengan proyeksi pertumbuhan yang menurun dari tahun ke tahun.

Namun, ketidakpastian ekonomi global juga memunculkan perbedaan arah pertumbuhan di antara negara berkembang. China dan India diproyeksikan mengalami penurunan pertumbuhan dari 2023 hingga 2025, sementara Indonesia tampaknya menjadi pengecualian dengan proyeksi pertumbuhan yang konsisten.

Menurut Morgan Stanley, Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% hingga 2025. Proyeksi pertumbuhan Indonesia adalah 5% pada 2023, meningkat menjadi 5,1% pada 2024, dan mencapai 5,2% pada 2025. Faktor pendorong pertumbuhan di Indonesia diprediksi beralih ke tahap pemulihan, didukung oleh belanja modal dan konsumsi, bukan hanya ekspor komoditas.

Namun, terdapat ketidakpastian global yang mungkin mempengaruhi proyeksi ini, terutama melibatkan dampak lanjutan dari guncangan pasokan energi di Eropa dan risiko lingkaran deflasi utang di Tiongkok.

Sebagai negara dengan perekonomian yang dinamis, Indonesia berada di persimpangan tantangan global dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Bagaimana Indonesia akan mengelola dinamika ini akan menjadi fokus perhatian di masa mendatang.

*Disclaimer: Proyeksi ekonomi merupakan gambaran perkiraan berdasarkan situasi dan kondisi tertentu, dan faktor-faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil aktual.*

[Source](source_link)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun