Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah tiba di Arab Saudi untuk menghadiri rapat darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab. Kedatangan Raisi bertujuan untuk membahas aksi tanggap terhadap agresi Israel di Jalur Gaza Palestina, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.
Raisi menyatakan harapannya bahwa pertemuan ini dapat menghasilkan tindakan nyata dan menghentikan kebrutalan Israel terhadap Gaza. "Gaza bukan arena untuk berkata-kata saja. Ini harus menjadi arena beraksi dan tindakan," kata Raisi sebelum berangkat ke Riyadh.
Momen ini menjadi yang pertama seorang Presiden Iran mengunjungi Arab Saudi dalam 11 tahun terakhir, mengingat hubungan diplomatik kedua negara sempat terputus. Berkunjungnya Raisi juga merupakan hasil dari normalisasi hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran pada Maret 2023.
Raisi berharap pertemuan OKI dan Liga Arab dapat mencapai konsensus di antara 57 negara peserta, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo. Dalam pertemuan ini, Raisi diperkirakan akan mendesak untuk memberlakukan sanksi dan embargo terhadap Israel, termasuk boikot pasokan gas dan minyak.
"Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangatlah penting. KTT ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada para penghasut perang di Timur Tengah dan menghasilkan penghentian kejahatan perang di Palestina," tandas Raisi.
Dengan berbagai isu yang menjadi fokus, termasuk pembahasan sanksi terhadap Israel, rapat darurat ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam menanggapi situasi di Gaza.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H