Mohon tunggu...
MUH IHSAN PATAU
MUH IHSAN PATAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi membuat kanten atau artikel yang menarik untuk di upload di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Tahun 2023: Dukungan Kebijakan dan Konsumsi yang Kuat

11 November 2023   15:11 Diperbarui: 11 November 2023   15:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2023, mencerminkan optimisme terkait konsumsi yang lebih kuat dan kebijakan baru dari pemerintah Beijing. IMF menyatakan peningkatan PDB China diperkirakan mencapai 5,4%, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0%. Untuk tahun 2024, proyeksi pertumbuhan juga ditingkatkan menjadi 4,6% dari sebelumnya 4,2%.

Deputi Pertama Direktur Pelaksana IMF, Gita Gopinath, menjelaskan bahwa peningkatan ini mencerminkan "rebound kuat" terutama setelah pembukaan kembali permintaan domestik, terutama dalam konsumsi. Dia juga mencatat dukungan dari kebijakan baru yang diumumkan oleh pemerintah.

Meskipun optimis terkait pertumbuhan, IMF memberikan peringatan terkait kelemahan yang berlanjut di sektor properti dan permintaan eksternal yang tetap lemah. Perekonomian China tumbuh sebesar 4,9% pada kuartal ketiga, meskipun lebih lambat dari kuartal sebelumnya, namun tetap di atas perkiraan dan mendekati target pemerintah sekitar lima persen untuk tahun ini.

Pemerintah China telah merespons serangkaian data ekonomi yang di bawah standar pada paruh pertama tahun ini dengan langkah-langkah stimulus. Fokus utama adalah pada sektor properti yang bermasalah, dan pada Oktober, Beijing mengumumkan rencana penerbitan obligasi negara senilai satu triliun yuan untuk mendukung belanja infrastruktur.

Meskipun sektor properti umumnya menyumbang sekitar seperempat dari PDB China, industri ini telah mengalami ketidakstabilan dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan beberapa perusahaan besar terjebak dalam tumpukan utang. IMF menyoroti pentingnya pengawasan terus-menerus terhadap sektor ini meskipun langkah-langkah stimulus telah diambil untuk mengatasi kelemahan di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun