Terowongan bawah tanah yang digunakan oleh kelompok Hamas telah menjadi sorotan sejak beberapa waktu terakhir. Penemuan oleh ahli geologi Israel, Joel Roskin, dari Universitas Bar-Ilan, mengungkapkan sejumlah fakta menarik terkait terowongan ini.Berdasarkan investigasi militer Israel, terowongan Hamas diperkirakan memiliki kedalaman mencapai 70 meter, setara dengan bangunan 20 lantai. Jaringan terowongan ini, dengan panjang diperkirakan antara 300-500 kilometer, menyebar di bawah tanah Gaza. Meskipun panjang totalnya belum diketahui dengan pasti, terowongan ini memiliki lorong yang memanjang secara vertikal, mulai dari rumah sakit hingga markas Hamas, fasilitas listrik, dan ruang penjara sandera.
Salah satu hal yang mencolok adalah keberadaan peluncur roket dekat permukaan di kawasan pemukiman. Terowongan ini juga dilengkapi dengan jalur melandai dan jalur vertikal, memudahkan Hamas untuk menyimpan dan menembakkan roket serta mortir, termasuk lubang tersembunyi yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Joel Roskin menjelaskan bahwa terowongan ini digunakan oleh Hamas untuk berbagai kegiatan, mulai dari operasional militer hingga tindakan teror. Fungsi terowongan mencakup komando, kendali, regu tembak balistik, penjara sandera, dan persiapan perang.
Menariknya, penggalian terowongan ini telah dimulai sejak tahun 1980-an dan awalnya digunakan untuk menyelundupkan makanan dan barang dari Mesir serta memastikan pasokan senjata.
Terowongan bawah tanah Hamas membawa dampak signifikan dalam konflik di kawasan tersebut, memunculkan pertanyaan tentang bagaimana fenomena ini dapat memengaruhi dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H