Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme bahwa Indonesia dapat mencapai tingkat swasembada pangan dalam waktu tiga tahun, dan setelah itu, menjadi lumbung pangan dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia.
Menurut Prabowo, pembangunan food estate atau lumbung pangan, mulai dari tingkat desa hingga nasional, merupakan kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Dia mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 20 juta hektar lahan rawa yang tidak termanfaatkan, dan teknologi terbaru telah diaplikasikan untuk mengubahnya menjadi sawah produktif.
"Ini sangat feasible, kita sudah hitung, dalam 3 tahun swasembada pangan. Setelah itu, kita bisa menjadi lumbung pangan dunia," ujar Prabowo.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, merespons optimisme Prabowo dengan keyakinan bahwa hal tersebut dapat terwujud jika pemerintah konsisten dalam membangun 1 juta hektar lahan rawa per tahun. Dia menjelaskan bahwa 1 juta hektar lahan rawa mineral yang dibangun setiap tahun dapat menghasilkan 5 juta ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 2,5 juta ton beras.
"Insyallah, kalau konsisten kita bangun 1 juta hektar per tahun, saya kira iya," kata Amran.
Skema penanaman ini juga mencakup komoditas jagung, dengan penanaman selang seling di lahan rawa. Amran menjelaskan bahwa langkah ini akan mendukung pencapaian swasembada pangan, bahkan membuka peluang untuk ekspor sejumlah besar gabah.
Artikel ini menyoroti visi Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat dan langkah-langkah konkrit yang diambil oleh pemerintah dalam mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H