Pada Sabtu, 4 November, warga Israel menggelar unjuk rasa di luar kediaman resmi Benjamin Netanyahu di Yerusalem, menyerukan sang perdana menteri untuk mengundurkan diri. Teriakan "Bibi adalah seorang pembunuh" menggema sambil beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel.
Netanyahu, yang dikenal sebagai "Bibi," adalah perdana menteri terlama sejak kemerdekaan Israel. Beberapa pengunjuk rasa berusaha menerobos penghalang di dekat kediaman Netanyahu, menyebabkan bentrok dengan polisi Israel.
Laporan The New Arab mencatat ratusan orang berkumpul di luar kediaman Netanyahu dengan seruan eksplisit agar dia mundur dari jabatan Perdana Menteri. Sambil mengibarkan bendera Israel, mereka teriak, "Penjarakan (Netanyahu) sekarang!"
Protes ini terjadi seiring dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu seharusnya mengundurkan diri. Aksi unjuk rasa mencerminkan meningkatnya kemarahan publik terhadap pemimpin politik dan keamanan mereka.
Netanyahu, yang telah memimpin Israel selama hampir 16 tahun dalam 27 tahun terakhir, menghadapi tantangan berat dengan tiga kasus korupsi di pengadilan. Sebagai respons terhadap reformasi peradilan kontroversial, terjadi protes massal sembilan bulan sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2023.
Artikel ini menggambarkan momentum unjuk rasa di Israel, mencerminkan ketegangan politik dan tuntutan untuk perubahan di tengah tantangan hukum yang dihadapi oleh perdana menteri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H