Puisi: Dibelenggu Sepi
Hari terus berganti, bulan - tahun kian menua
Dari mentari belum bangun dari mimpi indahnya sudah tinggalkan istana surga
Pulang ke peraduan ketika burung hantu tengah mencari makan
Sampai kapan dibelenggu sepi?
Sepi...sepi hati
Sepi...jiwa gersang
Sepi.. bodoh ilmu akhirat
Sepi...perhatian - berbagi sesama
Apa yang harus kupertanggung jawabkan pada Tuhan nanti
Tidak ada yang tahu kapan Tuhan akan memanggilku
Ku harus lepaskan belenggu sepi ini
Bekalku apa nanti tuk menghadapNYA
Puluhan tahun mengejar dunia
Keasyikkan - lupa diri hingga amnesia
Tahukah? Semuanya akan ku tinggalkan
Sepi... kini telah menjauh
Biarlah...Biarlah...Biarlah
Ku sudah puas
Cukup sudah menggenggam dunia
Giliran berburu akhirat
Sepi kini tak melanda lagi
Hidayah membuatku tersenyum
Din Muhidin
Tangerang, 5 September 2021
Baca Puisi Lainnya:
1.Puisi: Oh Duit
2. Puisi: Butuh Tuhan
3. Puisi: Dikejar Waktu
4. Puisi: Fobia Hujan
5. Puisi: Setop Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H