Meresahkan sekali ya, Covid-19 ini. Udah banyak PHK, banyak tempat hiburan ditutup, apapun serba dibatasi, termasuk soal kegiatan belajar mengajar di sekolah, yang saat ini dilaksanakan secara daring.
Baik, Kalau ngomongin soal kelas online, apakah menjamin murid akan mengerti materi yang disampaikan? Apakah guru tidak kesulitan menyampaikan materi? Apakah guru hanya menerangkan ala kadarnya, terus sisanya kasih tugas? Ataukah murid mengakali gurunya dengan seribu satu cara saat kelas online sedang berlangsung.
Kali ini kita akan membahas keluhan yang datang dari orang tua dan muridnya, saat sebelum pandemi menyerang dan ketika mereka menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar secara daring. Kenapa bahasannya ini? Karena semakin hari keluhan akan permasalahan pun masih ada, terutama bagi para orang tua yang ikut mengerjakan tugas-tugas anaknya.
"Gak bisa ketemu teman. Kalau di rumah ngabisin paketan pulsa,"
"Kalau di sekolah bisa main sama anak-anak, dan kangen sama guru. Kalau di rumah kalau salah, bisa dimarahin mulu sama mamah ,"
"Banyak banget gangguannya, kayak gangguan dari adik. Aku kan punya adik 2. Jadi kadang yang pertama suka nanya-nanya, terus yang kecil suka ngoprek-ngoprek handphone, jadi keganggu. Atau enggak dari WIFI-nya. Misalkan kita lagi nge-zoom nih, suka tiba-tiba keluar gitu," Ujar Nadia Siswi SMP , Senin  (28/06/2021) Â
: "Saya suka repot, kan tiap pagi itu dagang. Udah dagang, ngerjain tugas anak . Belum yang abangnya, adiknya. Jadi repot semua,"
"apalagi anak saya yang terakhir kan masih kelas satu sd kalo ada kelas online lewat hp gitu ya maunya malah mainan hp bukan belajar, dia kan baru masuk sekolah jadi saya saya juga yang ngajarin huruf dasar dan angka."
"Terus saya punya pesen sih buat guru Selama para siswa di rumah, jangan terlalu bebani dengan tumpukan tugas yang sangat banyak. Hal demikian hanya membuat mereka cemas dan terbebani, yang berpengaruh pada melemahnya sistem imun, yang berdampak pada mudahnya serangan virus," Ucap Siti, Orang Tua Siswi , Senin (28/06/2021)
"Ya Saya sih Bukan sekedar memberi tugas-tugas online. Bukan itu yang diharapkan siswa dan orang tua. Para guru harus keluar dari kebiasaan bahwa tugas ke siswa sama dengan memberi soal, banyak kreativitas lain yang justru menimbulkan semangat dan mengasah rasa ingin tahu anak-anak, contoh, guru bisa memberikan penugasan yang menyenangkan semisal meminta siswanya membaca novel atau buku cerita selama tiga hari, kemudian dituliskan ulang dalam bentuk resume. "
" Penugasan tersebut dapat mengasah rasa ingin tahu anak-anak untuk mencari jawabannya. Guru harus kreatif dalam memberikan penugasan,"