Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapa Guru Pertama Manusia?

18 Agustus 2010   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:56 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu’alaikum wr. wb.

....dan Ular itu telah mengubah dirinya menjadi tongkat, untuk mendidik umat manusia

Jamaah Kajian Subuh Online yang dirahmati Allah…

Dalam sebuah perbincangan dengan seorang teman yang berprofesi sebagai guru, penulis begitu terharu dan terkesan. Dia mengenang beberapa tahun silam, saat masih di bangku sekolah. Begitu dalam dia mengingat dan mengenang guru-gurunya yang sudah mendidik dan membimbingnya sehingga bisa menjadi seorang guru juga sekarang ini.

Perjuangan para guru yang sudah berpuluh tahun, memberikan cahaya dan penyuluh murid-muridnya dengan tekun, sabar, telaten dan ikhlas. Sebenarnya bisa saja guru tersebut tidak mau mengajarkan ilmunya kepada murid-muridnya itu, lantas membiarkan murid-muridnya tersebut mencari buku-buku dari berbagai macam sumber ilmu. Tetapi motivatornya berupa api semangat untuk menyebarkan dan membangun pribadi murid-muridnya, serta dalam skala luas untuk membentuk manusia berilmu sehingga bisa mengenal hakikat dirinya dan hakikat Tuhannya.

Bertahun-tahun banyak guru yang hidup dalam kekurangan, banyak guru yang hidup dalam sengsara, ada yang ditugaskan di daerah terpencil atau di pulau-pulau terasing, dengan niat pertama tentu untuk menyebarkan ilmunya sehingga orang lain juga bisa memiliki apa yang dia tahu dan dia fahami.

Seorang guru tidak ada niat sedikitpun untuk menjerumuskan murid-muridnya, apalagi sampai menyesatkannya ke dalam kebingungan dan kesesatan pengetahuannya. Seorang guru melihat muridnya dan orang yang tidak atau belum, mengetahui sesuatu, terasa sayang dan kasihnya ada, sehingga berharap bahwa ilmunya bisa menurun ke dalam akal pikiran muridnya. Banyak guru yang sudah berumur lebih atau bahkan ada yang sudah pension, tetap mau dan bersedia mengajar, ada yang tanpa meminta upah sedikitpun. Kegiatan mengajarnya semata-mata untuk memberikan penyuluh bagi mereka yang belum atau tidak tahu tentang apa yang dia sudah tahu.

Jama’ah Kajian Subuh Online yang dilindungi Allah…

Setelah beberapa saat dia merenung, kemudian menyampaikan sebuah logika, seandainya dia memiliki guru, guru juga memiliki guru lagi, dan begitu seterusnya, lantas Siapa Guru Pertama manusia?

Dalam perbincangan tersebut, penulis tiba-tiba agak terkejut, ternyata pertanyaan akhirnya dia lontarkan kepada penulis begitu filosofis dan mendalam. “Siapakah Guru Pertama manusia?”

Penulis mencoba mencari jawabannya, dan mengingat-ingat teori asal usul manusia dan asal usul pengetahuan. Akhirnya penulis mengutip ayat dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah : ayat 31 – 33, yang artinya : .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun