Tulisan di bawah ini, mohon maaf, saya sengaja mengambil bahan dari kompasianer yang lain,yaitu Saudara Nizami dan RayC. Kalau saya posting lewat komentar, terlalu pendek durasinya.
Sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/20/bukti-tuhan-itu-ada/
Coba perhatikan apa yang ditulis oleh Saudara Nizami:
“Beriman bahwa Tuhan itu ada adalah iman yang paling utama. Jika seseorang sudah tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya orang itu dalam kesesatan yang nyata.
Benarkah Tuhan itu ada? Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.
Ada kisah zaman dulu tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?”
Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.
“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya dengan sendirinya, sehingga jadi satu batang yang lurus, hingga akhirnya menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.”
dan seterusnya……..”
Sekarang perhatikan apa yang menjadi jawaban atau komentar dari Saudara Ray C:
“Jangan hanya karena manusia gak tahu bagai mana sesuatu bisa dijelaskan secara logis lalu beralih pada jawaban yang paling mudah..”Tuhan”. Pada kenyataannya yang dikatakan si Alim itu bisa dibantah semua dengan penjelasan logis. Dia baru bilang perahu terjadi sendiri…karena proses penghancuran alam… Sesuatu kehidupan, pohon dihancurkan oleh banjir terluluh lantahkan dan bangkainya dipakai oleh si alim untuk menyebrang sungai. Konsep penciptaan juga terjadi dari hal yang sama, dengan adanya kekuatan dan energy besar yang sangat dashyat yang mengahncurkan menggerakan partikel partikel proton anda neutron berhantam terakumulasi danmenjadi tidk stabil sehingga terbentuk suatu materi..alias atom. Dari atom yang berkumpul menjadi zat, dst dst dst. Konsep hukum kekekalan energy terlaksana. Dan kalau energy tersebut dikatakan adalah Tuhan, berarti energy itu hanya berpindah, dan kita bagian dari energy itu , berarti kita adalah bagian energy tuhan, kita adalah tuhan juga…begitu juga tanaman, begitu juga hewan. Untuk masalah penginderaan, ketika ditampar meraskan sakit. Nah ini adalah konsep yang salah, sakit dirasa karena kita punya saraf, ada seseorang yang dilahirkan tanpa bisa merasakan rasa sakit, hingga harus berhati hati kalau tidur sebab bila ia mengucek matanya bisa buta karena gak bisa merasakan sakit. Berarti ada manusia yang gak bisa merasakan sakit, kalau dia gak bisa merasakan sakit berarti konsep penamparan diatas tidak berlaku bagi dia, berarti tuhan tidak ada bagi dia. Juga bahwa rasa sakit adalah fungsi perlindungan tubuh terhadap bahaya, rasa sakit mengindikasikan bahwa hal tersebut berbahaya bagi tubuh dan diharap agar manusia menghindari hal tersebut agar tubuh tidak terluka lebih lanjut, bukan suatu bentuk hukuman. Selama manusia tidak mau mencari kebenaran sesungguhnya maka problem sebenarnya tidak akan pernah terselesaikan, dan pelarian menjadi jawaban atas ketidak tahuannya dalam kasus ini..”TUHAN”.
Pada saat Nizami menjawab:
“Apakah anda beserta seluruh teman2 anda bergabung bisa menciptakan seekor lalat?
Jika tidak bisa, berarti anda dan teman2 anda juga tidak dapat menciptakan manusia, bumi, langit, dsb.
Oleh karena itu saya yakin Tuhan yang Maha Pencipta yang dapat menciptakan jagad raya ini beserta seluruh isinya. Sebab saya tidak percaya jika ada komputer terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya.”