[caption id="attachment_620" align="alignleft" width="300" caption="X-Mlangi, di potongan bekas jalan raya Tersono - Limpung"][/caption]
Siang yang cukup panas, apalagi kalau baru bekerja, keringat belum lagi terusap dan menunggu badan menjadi segar kembali, warung kecil ujung barat, namanya “X-Mlangi” menjadi langgenan beberapa penikmat Es Klamud. Es Klamud adalah nama lain dari Es Kelapa muda, Es Degan. Mungkin kita sudah biasa merasakan meminum kesegaran Es Degan. Tetapi tentunya berbeda tempat, berbeda pula rasanya, sebab tempat dan lokasi makan dan minum berpengaruh besar terhadap rasa dan kesedapan makanan dan minuman tersebut.
Bapak Dul Jamil membuka warung tersebut sekitar 5 tahun lalu, memanfaatkan tepi bekas jalan yang sudah buntu dan tidak terpakai. Belakangnya berdiri Kantor KUA Kecamatan Tersono dan Kantor Polsek Tersono. Sekitar satu tahun yang lalu, mengikuti dengan kebijakan yang berubah, berupa larangan membangun toko dan warung dalam bentuk apapun di tepi jalan tersebut, maka Pak Dul Jamil memanfaatkan “potongan” bekas Jalan Raya Tersono Limpung. Belakang warung tersebut sebenarnya dahulunya jembatan yang sekarang sudah dipotong dan dipindahkan di sebelah utaranya, membujur langsung tanpa belokan. Bekas jalan berupa aspal masih dan mungkin takkan diganti dengan bentuk lainnya sebagai kenangan. Faktor inilah mungkin yang menjadi daya tarik khusus, yang tidak ada di warung atau toko lainnya di Kecamatan Tersono. Kondisi warung ini memang khusus, sehingga walaupun yang disediakan mungkin hanya mkanan dan minuman yang sudah umum, tetapi lokasinya menjadi penarik tersendiri bagi pelanggan. Rasanya memang menjdi “lain” dengan suasana nyaman dan mengasyikkan, dengan pemandangan cukup lepas, sesekali menoleh ke dedaunan padi mengambang di sisinya, dan perbukitan di selatannya.
[caption id="attachment_621" align="alignright" width="263" caption="Es Campur khas ala Pak Dul"]
Bekerja bersama istrinya Ibu Tari dan satu anaknya serta satu pekerja, membuat Pak Dul kian betah dan kerasan, apalagi pelanggan setiap harinya terhitung cukup banyak, lebih-lebih kalau hari libur. Muda-mudi nongkrong di depan warung tersebut, menikmati Es Klamud, atau tahu campur khas Pak Dul. Keramaian di warung ini tentunya bukan disebabkan oleh tarikan makanan atau minumananya yang sebenarnya sudah biasa tersedia di warung-warung lainnya. Tetapi, suasana yang tidak terdapat di lokasi lainnya itulah yang membuat warung X-Mlangi dikunjungi banyak pelanggan setiap harinya.
Diberi nama Warung X-Mlangi sebab lokasinya yang berada di tepi Sungi Mlangi. X-Mlngi artinya Kali Mlangi. Jadi X-Mlangi maksudnya warung yang berada di tepi Sungai atau Kali Mlangi. Pelanggan berdatangan merasakan Es Campur ala Pak Dul Jamil, bibir menjadi sejuk dan lidah terasa bergoyang, ditambah Soto Ayam atau Sapi, semakin sedap.
Warga Tersono dan sekitarnya sendiri sepertinya tidak sreg kalau dalam satu minggu tidak datang mengunjungi warung ini. Menimbang lokasinya yang cukup “khas” dan keunikan jalan di depannya, warung yang jauh dari lokasi pusat kota dan Pasar Tersono ini menjadi lokasi “wisata” sendiri bagi warga sekitarnya. Keramaiannya menjadi tanda bahwa lokasi yang terletak jauh dari keramaian, tidak menjadi jaminan bahwa dagangannya tidak laku. Warung X-Mlangi ini membuktikan. Dari kendaraan yang diparkir setiap harinya yang selalu penuh menandakan daya tarik warung ini.
Lokasi : di sebelah barat Polsek Tersono atau sebelah barat desa Tersono. Dari Dari Pantura Banyu Putih --> Limpung terus ke timur. Atau dari Pantura Timbang ke selatan.
Menu : Es Klamud, Es Jeruk, Es Sirup, Tahu Campur, Es Campur, Soto Ayam, Soto Sapi, Gorengan, dll.