Dalam hal ini, syukurlah Perdana Menteri Inggris masih cukup lunak mengakomodasi desakan Aktivis HAM utk memben hak pekerja berkerudung. Dalam kolom berjudul "OK in magazines, no go in work places", Humairah Hanif memungkasi opininya dengan kalimat "So please start accepting me for what is in my head, rather than what is on it." Kalimat itu terdengar sedikit depresif. Humairah sedang ingin meminta masyarakat Inggris untuk melihat isi otaknya, dengan tanpa mengunggulkan kerudung di kepalanya. Benar bahwa kerudung adalah identitasnya sebagai muslimah, tapi kerudung, menurut  Humairah tidak mewakili kesalehan, moralitas, ataupun gerakan perlawanan tertentu layaknya Iran pada medio 70-an.
Referensi dari Buku Muslimah Yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih
Silahkan lihat video di channel YouTube Muhib DuaSembilan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H