Mohon tunggu...
Muh Farhan Basri
Muh Farhan Basri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Berbagi pengetahuan dengan dunia lewat tulisan yang sering diposting pada blog

Selanjutnya

Tutup

Financial

Apakah Gaji Besar Selalu Baik? Hal yang Membuat Kita Memilih Gaji Kecil

15 September 2024   14:53 Diperbarui: 15 September 2024   15:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Naker news

Gaji besar sering kali dianggap sebagai indikator kesuksesan dalam karier, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Seseorang yang mendapatkan gaji besar sering kali dihadapkan pada tekanan dan tanggung jawab yang lebih besar. Pekerjaan dengan bayaran tinggi biasanya menuntut lebih banyak waktu, tenaga, dan komitmen. Ini dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi karena pekerja diharapkan untuk mencapai target yang ambisius dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks di bawah pengawasan ketat. Akibatnya, meskipun pendapatan mereka meningkat, kualitas hidup sering kali menurun karena adanya tekanan yang terus-menerus.

Selain itu, gaji besar dapat mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Banyak orang yang bekerja di posisi dengan gaji besar harus mengorbankan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk bersantai, berkumpul dengan keluarga, atau menikmati hobi. Jam kerja yang panjang dan intensitas pekerjaan yang tinggi membuat mereka kehilangan momen-momen berharga dalam kehidupan sehari-hari. Meski uang yang dihasilkan mungkin banyak, hal-hal yang sebenarnya memberikan kebahagiaan dan rasa puas dalam hidup, seperti hubungan sosial yang sehat dan waktu luang yang berkualitas, sering kali terganggu.

Gaji besar juga bisa mendorong seseorang untuk meningkatkan gaya hidup secara berlebihan. Kenaikan pendapatan sering kali diikuti oleh keinginan untuk membeli barang-barang mewah atau hidup dengan standar yang lebih tinggi. Meskipun tampak menyenangkan di permukaan, gaya hidup semacam ini dapat membawa masalah baru, terutama ketika pengeluaran mulai melampaui penghasilan. Akibatnya, seseorang bisa terjebak dalam siklus di mana mereka terus bekerja keras untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, meski kenyataannya mereka tidak merasa lebih bahagia.

Tidak semua pekerjaan dengan gaji tinggi memberikan kepuasan. Banyak orang memilih pekerjaan dengan imbalan finansial yang besar, tetapi tidak merasa bahagia atau puas dengan apa yang mereka lakukan. Ketidakpuasan dalam pekerjaan dapat berdampak pada kesehatan mental dan menurunkan motivasi seseorang. Meskipun uang penting, menjalani hidup dengan pekerjaan yang tidak disenangi hanya demi mendapatkan bayaran besar dapat menimbulkan perasaan hampa dan burnout.

Dalam jangka panjang, gaji besar memang memberikan keamanan finansial, tetapi jika tidak diimbangi dengan kebahagiaan, keseimbangan hidup, dan kepuasan kerja, uang tidak akan mampu memberikan makna yang mendalam dalam kehidupan. Kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada besarnya pendapatan, tetapi juga pada bagaimana seseorang menikmati hidup secara keseluruhan.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih gaji kecil meskipun ada peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih besar. Salah satu alasan utamanya adalah keseimbangan hidup. Banyak orang yang mengutamakan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan kegiatan di luar pekerjaan. Pekerjaan dengan gaji kecil sering kali menawarkan lebih sedikit tekanan dan tanggung jawab, sehingga memberikan ruang bagi seseorang untuk menikmati kehidupan pribadi mereka. Orang-orang ini lebih memilih memiliki waktu luang yang cukup untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai daripada terjebak dalam rutinitas kerja yang padat meskipun dibayar tinggi.

Selain itu, kebahagiaan dan kepuasan dalam pekerjaan juga menjadi faktor penting. Tidak semua orang bekerja hanya demi uang. Ada yang bekerja karena merasa passion atau panggilan hidupnya ada di bidang tertentu, meskipun gaji yang diterima lebih kecil. Misalnya, seseorang yang bekerja di sektor sosial, pendidikan, atau seni mungkin lebih memilih pekerjaan dengan penghasilan rendah karena merasa pekerjaan tersebut memiliki makna atau memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kepuasan batin yang diperoleh dari pekerjaan seperti ini sering kali dianggap lebih berharga daripada gaji besar.

Lingkungan kerja yang sehat juga menjadi salah satu pertimbangan. Beberapa orang lebih memilih bekerja di tempat yang suasananya mendukung, koleganya ramah, dan budaya kerjanya menyenangkan, meskipun gajinya tidak besar. Lingkungan kerja yang positif dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi tingkat stres, sehingga orang tidak merasa terpaksa atau terbebani oleh pekerjaan mereka. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan pekerjaan bergaji besar yang sering kali penuh dengan politik kantor, persaingan ketat, dan beban kerja yang berat.

Selain itu, ada juga faktor lokasi dan fleksibilitas kerja. Pekerjaan dengan gaji kecil mungkin menawarkan fleksibilitas dalam hal jam kerja atau lokasi kerja, misalnya pekerjaan jarak jauh atau pekerjaan paruh waktu. Bagi orang yang menghargai kebebasan dalam mengatur waktu atau ingin tinggal di lokasi yang lebih tenang dan terjangkau, gaji yang lebih kecil mungkin sepadan dengan keuntungan fleksibilitas tersebut.

Terakhir, beberapa orang memilih gaji kecil karena mereka telah membuat pilihan hidup yang sederhana. Orang yang memprioritaskan gaya hidup minimalis, hemat, atau lebih terfokus pada kualitas hidup daripada materi, tidak selalu merasa perlu mengejar gaji besar. Mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki dan tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan standar hidup mereka secara signifikan. Sebagai hasilnya, mereka merasa nyaman dan lebih bahagia dengan pekerjaan yang mungkin tidak membayar banyak, tetapi sejalan dengan nilai-nilai dan prioritas hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun