Mohon tunggu...
Muh Farhan Abdillah Baik
Muh Farhan Abdillah Baik Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang petualang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim PKM-RSH UMY Teliti Sumbu Filosofi Yogyakarta dalam Konsep Sustainable City

21 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Tim PKM-RSH Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), melakukan riset terkait Sumbu Filosofi Yogyakarta. Mereka adalah Fadia Azzahra, Sayidah Ummul Solihah, Novel Habibi, Ase Muhamad Ramdani, dan Muh Farhan Abdillah Mursida. Kelompok PKM mereka bernamakan Tim Philocity, yang berasal dari kata ‘philosophy’ dan ‘city’.

Pada ajang PKM tahun ini, tim yang diketuai oleh Fadia melakukan riset yang mendalam dengan judul “Implikasi Sumbu Filosofi Yogyakarta Terhadap Pemikiran Urban: Menggali Makna Budaya Lokal Dalam Kerangka Sustainable Management City”. Sumbu Filosofi dipilih sebagai topik riset karena konsep dan nilai yang terkandung dalam Sumbu Filosofi memiliki keunggulan dalam mewujudkan sustainable city, terutama dalam aspek lingkungan.

“Ide penelitian ini bermula ketika saya dan Ummul menghadiri agenda kuliah umum di kampus, yang mana pembahasannya terkait Sumbu Filosofi. Dari sinilah kami memiliki ketertarikan untuk melakukan riset lebih jauh tentang Sumbu Filosofi, salah satunya karena konsep Sumbu Filosofi Yogyakarta masih kurang dihighlight oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, kami mencoba melakukan riset terkait nilai yang terkandung dalam Sumbu Filosofi dan mencoba mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan lingkungan berkelanjutan,” ujar Fadia, ketua tim PKM.

Riset yang sedang dikerjakan Fadia dan teman-temannya ini adalah mengulik hal metafisik yang terkandung dalam Sumbu Filosofi. Mereka yakin bahwa nilai yang terkandung dalam Sumbu Filosofi cocok untuk diterapkan dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Konsep Sumbu Filosofi Yogyakarta ini sangatlah unik, kalau kita mencermati lebih lanjut, Sumbu Filosofi yang merupakan sebuah kawasan dari Tugu Pal Putih-Keraton Yogyakarta-Panggung Krapyak ini memiliki nilai budaya, sejarah, dan spiritual yang mendalam. Kawasan ini tidak hanya menghubungkan tiga titik penting tersebut, tetapi juga melambangkan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam filosofi Jawa,” terangnya.

Kemudian Fadia menjelaskan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono I merumuskan keluhuran yang terkandung dalam Sumbu Filosofi. Nilai luhur tersebut terangkai dalam 3 nilai, yaitu Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Kawulo Gusti dan Hamemayu Hayuning Bawana. Nilai inilah yang  secara turun temurun diturunkan kepada para penerusnya.

Tentu dalam menjalankan dan menuntaskan riset PKM, kelompok ini mendapat banyak permasalahan dan hambatan. Namun, hal tersebut tidak menjadi alasan bagi Tim Philocity untuk menyerah. Kelompok PKM ini terus menggali lebih dalam terkait nilai yang ada di dalam Sumbu Filosofi dapat diterapkan sebagai konsep untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan di DIY. Harapannya, Tim Philocity dapat menyuguhkan sebuah konsep sustainable city dalam aspek lingkungan yang bernafaskan kearifan budaya yang disadur dari Sumbu Filosofi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun