Pemilu bukan sekadar ajang memilih pemimpin, tetapi juga menjadi momen strategis untuk menentukan arah kebijakan ekonomi suatu negara. Para calon pemimpin biasanya menawarkan visi ekonomi yang mencakup berbagai sektor seperti investasi, pengelolaan sumber daya, dan kesejahteraan rakyat. Namun, seringkali isu-isu fundamental seperti optimalisasi potensi ekonomi lokal kurang menjadi sorotan.
Sebagai contoh, di tengah globalisasi, pemimpin terpilih memiliki peluang untuk mendorong ekonomi berbasis kearifan lokal sebagai daya saing nasional. Pemilu yang partisipatif membuka ruang dialog tentang solusi ekonomi yang inovatif, seperti penerapan teknologi berbasis energi terbarukan di sektor pertanian atau strategi diversifikasi ekonomi di daerah yang selama ini bergantung pada satu komoditas utama.
Dalam konteks ini, pemilih memiliki peran penting untuk tidak hanya menilai janji-janji ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa program yang ditawarkan relevan dan mampu menjawab tantangan jangka panjang. Dengan demikian, pemilu menjadi momentum untuk menciptakan fondasi ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Maka dari itu pilihlah pemimpin yang dapat bertanggung-jawab, meningkatkan kearifan lokal, wisata, dan mendengarkan keluh kesah dari masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H