Kegiatan kultum Universitas Islam Makassar berlangsung pada Selasa (10/9) di Mesjid ASH-SHAHABAH lt.3. Kali ini ceramah kultum disampaikan oleh WD II Fisip Karmilah, Sos, MM dengan judul Managemen dalam Islam. Kultum yang berlangsung sesuai shalat Dhuhur tersebut dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta karyawan. Acara ini merupakan bagian dari program rutin yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Makassar dalam rangka memperkaya wawasan keilmuan civitas akademika UIM.
Dalam ceramahnya, Karmilah menekankan pentingnya mengelola atau memenej hal-hal yang urgen dalam kehidupan, khususnya kita umat Islam. Tiga manajemen yang dimaksud adalah manajemen waktu, manajemen harta dan menejemen keluarga atau organisasi
Dalam ceramahnya djelaskan bahwa manajemen adalah pengelolaan sumber daya yang diberikan Allah kepada kita. Dalam Islam, kita diajarkan untuk mengelola segala sesuatu dengan baik, termasuk waktu, harta, kemampuan, dan tanggung jawab. Setiap aspek kehidupan kita harus didasari oleh prinsip-prinsip Islam yang kuat, agar kita selalu berada di jalan yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Diuraikan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya mengatur waktu. Dalam Surah Al Asr ayat 1 sampai 3 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.
Dari ayat ini, kita diajarkan bahwa waktu adalah aset yang sangat berharga. Barang siapa yang tidak mampu mengelola waktunya dengan baik, maka ia akan merugi. Islam memandang waktu sebagai amanah dari Allah yang harus dijaga. Waktu tidak boleh disia-siakan, karena setiap detik yang berlalu akan dimintai pertanggungjawaban.
Berikutnya adalah manajemen harta. Selain waktu, Islam juga menekankan pentingnya mengelola harta dengan baik. Harta yang kita miliki adalah titipan Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan. Hadits ini menegaskan, kata Karmila, bahwa setiap harta yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawaban, baik dari mana kita memperolehnya maupun untuk apa kita menggunakannya.
Selanjutnya, tambah Karmila, manajemen keluarga atau organisasi. Islam juga memberikan pedoman yang jelas dalam hal mengelola keluarga, masyarakat, dan organisasi. Sebagai pemimpin dalam keluarga, seorang kepala keluarga harus mampu mengelola tanggung-jawabnya dengan baik.
Hadits ini menekankan bahwa dalam Islam, setiap individu memiliki tanggung jawab manajerial. Seorang pemimpin harus mampu mengelola amanah yang diberikan kepadanya dengan adil dan bijaksana. "Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengelola segala nikmat yang diberikan-Nya dengan baik dan menjadikan kita hamba-hamba yang selalu bersyukur," ujar Karmilah, S.Sos.,MM, sambil menutup ceramah kultumnya.
Menanggapi kultum kali ini, Dekan Fisip Dr.Nahdiana , M.Si mengatakan kultum seperti ini sangat bermanfaat bagi semua civitas akademika, karena pengetahuan agama kita harus senatiasa di upgrade. Bagi dosen juga sebagai ajang pembiasaan diri untuk berceramah dihadapan publik, selain itu kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan, Dekan Fisip Dr. Nahdiana, S.Sos., M.Si dan para dosen Fisip hadir dalam kegiatan ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H