28 Maret 2015 kemarin merupakan hal yang tidak bisa dilupakan oleh warga Makassar, pasalnya ‘tersangka’ kasus pemalsuan dokumen, ‘AS’, ‘BW’, KPK non aktif datang ke Makassar tepatnya di Benteng Fort Rotterdam untuk berorasi pada masyarakat Sulawesi Selatan tentang Korupsi, karena kegiatannya pula di selenggarakan oleh Masyarakat Anti Korupsi (MARS) Sulawesi Selatan. Festival Anti Korupsi ‘Karena Kami Korban Korupsi’ ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis oleh panitia.
Berbagai jenis kegiatan di tampilkan, mulai dari pameran foto, lukisan, teater, musik hingga penampilan oleh pekerja seni se-makassar. Berbagai kalangan yang datang ke tempat ini mulai dari anak-anak, pelajar hingga mahasiswa. AS dan BW dijadwalkan menyampaikan orasi anti korupsi pada malam hari jadi kami dahulu dihibur oleh Band yang masih asing di telinga kita, namanya Simponi. Simponi adalah band yang malah melintang di industry tanah air, walau belum banyak mengetahui band ini khususnya Makassar.
Band ini membawakan lagu bertemakan isu-isu politik hingga kekerasan seksual, dan liriknya pun mudah dipahami, dicerna dan musiknya sangat asik di dengar salah satunya yaitu lagu “Sister In Danger’’. Tak khayal band ini dapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Makassar . Setelah break sholat magrib, acara dilanjutkan dengan penampilan teater dari UKM seni budaya eSA dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, lalu dilanjutkan dengan penampilan dari Komunitas Anak Jalanan Makassar.
Sebelum puncak acara dimulai, ‘BW’ yang dijadwalkan datang ke Makassar, memohon maaf yang sebesar besar kepada warga Makassar yang hadir lewat sebuah video singkat, karena beliau berhalangan hadir. Hingga di puncak acara tibalah semua pengunjung hingga media local dan nasional menyambut ‘AS’ bersama dengan Dadang Trisasongko, Koordinator Advokasi Save KPK, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, serta budaya Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar, Alwy Rahman dan Asmin Amin. Suasana pun semakin meriah dan semua mata pun tertuju kepada ‘anak’ yang berasal dari kota daeng ini.
Semua mata dan pandangan media hingga pengunjung menuju kearah ‘AS’. Ada hal yang berbeda dari orasi beliau kali ini, beliau menyampaikan orasi anti korupsi yaitu dengan membacakan puisi. Setiap syair dan bait yang disampaikan dengan nada lantang, dan tegas buat warga semakin percaya dan bersama-sama untuk ‘memberantas’ korupsi. Bukan hanya AS saja Dadang Trisasongko, hingga Asmin Amin pun ikut
Waktu menujukkan pukul 21.00 WITA, AS harus meninggalkan panggung dan semua pengunjung berdiri memberi standing ovation pada AS yang tak sia-sia menunggu berjam-jam untuk memberikan dukungan. Acara pun tetap dilanjutkan dengan penampilan music akustik oleh ‘Roby Navicula’ yang kali ini hanya tampil solo membawakan lagu hitsnya, salah satunya ‘Mafia Hukum’. Acara terus berlanjut hingga pukul 23.00 WITA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H