Mohon tunggu...
Little Pharaoh
Little Pharaoh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A man who was born in Acheh, Lhokseumawe on November 16 19--. Handsome, sholeh, diligent saving, and etc. not a snob and leaping in.☮ http://www.facebook.com/romey.lopezmunezpartii …

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takdir Secret Admirer Sudah Ada Sejak Masa Kecil

26 Desember 2013   16:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disadari atau nggak, kita semua terlahir caper.

Waktu kecil, kita banyak melakukan hal gila. Lompat dari batu sungai satu ke batu sungai yang lain cuma biar kelihatan kayak Ninja Hatori, naik sepeda sambil nundukin kepala biar berasa kayak Kamen Rider RX lagi naik Belalang Tempur, sampai lari-larian beriringan bareng mobil Tamiya seolah Retsu atau Go lagi balapan. Namun dari itu semua, bisa dibilang hal paling gila yang pernah dilakukan kita semua di masa kecil adalah dadah-dadah ke pesawat yang lagi terbang di langit.

Seolah belum cukup gila, kebiasaan dadah ke pesawat itu juga sering ditambah dengan kegiatan minta duit ke pesawat. Sekoper pula!

Dan yang lebih gilanya lagi, kegiatan gila itu ditularkan dari generasi ke generasi secara turun-temurun. Ritualnya, setiap ada orang dewasa lagi ngajak main anak kecil, terus tiba-tiba ada pesawat lewat maka orang dewasa itu akan ngajarin anak kecil yang tadinya kehidupannya waras dan lurus untuk menengadahkan kepalanya dan teriak,

KAPAAAL, MINTA DUIT SEKOPEEEERRRR!


Ternyata, dalam diri kita semua sudah ditanamkan bibit-bibit caper, manggil-manggil pesawat yang lewat padahal kenal aja nggak. Ditambah lagi pake minta duit segala. Udah caper, nggak tau diri pula.

Berarti kalau sekarang kamu sering ketemu orang yang caper dan nggak tau diri, itu bisa jadi karena belum insaf dari kebiasaan lamanya.

Dari fenomena tadi, aku menangkap beberapa hal yang bisa jadi catatan dan mungkin juga bisa kita renungkan bersama-sama. Beberapa hal ini bisa dipandang positif atau negatif, tergantung dari mana kamu memandangnya dan tergantung mata kamu plus atau minus.

Gara-gara kebiasaan ngedadahin pesawat yang ditularkan sejak kecil, aku jadi tau bahwa ternyata dalam diri setiap manusia sudah diguratkan sedikit takdir untuk jadi secret admirer. Ya, kita semua adalah secret admirer. Nggak peduli sekeren apa pun, secakep apa pun, pasti pernah jadi secret admirer. Minimal dua kali seumur hidup. Sekali ke orang beneran, dan sekali ke pesawat itu.

Iya, pas pesawat lewat manggil-manggil, caper. Beraninya dari jauh doang. Tapi pas ngeliat pesawatnya dari jarak dekat, kicep, diem. Bahkan yang udah gede sekalipun, sekalinya kesampean bener-bener bisa naik pesawat, nggak berani minta duit ke pilotnya. MANA KEBERANIANMU PAS MINTA DUIT SEKOPER WAKTU ITU? HAH?!

Akan tetapi, dari dadah-dadah ke pesawat juga kita bisa mengambil pelajaran bahwa waktu kecil kita nggak pernah menyerah. Kita selalu punya harapan. Setiap sore, kalau ada pesawat melintas, kita pasti minta duit sekoper, tapi koper berisi uang itu nggak pernah jatuh sekalipun. Apa setelah itu kita menyerah? Nggak. Kita tetap mengulanginya lagi, setiap hari, nggak peduli kemungkinan duit sekoper itu buat dijatuhin persentasenya kecil banget. Besoknya kita neriakin pesawat itu lagi, bahkan keesokan harinya ngajak temen, jadi neriakin bareng-bareng di halaman rumah atau di lapangan bola pada sela-sela main bola.

Hal terpenting yang bisa aku ambil dari dadah-dadah ke pesawat adalah bahwa,

Tidak semua keinginan harus dikabulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun