Mohon tunggu...
Muhammad DanendraRizqullah
Muhammad DanendraRizqullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mempunyai hobby basket

Selanjutnya

Tutup

Film

mengutip pelajaran dari film kungfu panda bagi mahasiswa

21 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   12:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Kehidupan kuliah adalah perjalanan penuh tantangan, seperti menaiki
puncak gunung dengan jalan berliku. Hal ini mengingatkan saya pada kisah Po dari
film Kung Fu Panda. Sebagai Mahasiswa Baru, saya merasa banyak pelajaran dari
trilogi Kung Fu Panda yang relevan dengan kehidupan kampus, khususnya dalam
menghadapi tantangan, mencari jati diri, dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Po, pada awalnya, adalah seekor panda biasa yang bekerja di toko mi milik
keluarganya. Namun, takdir membawanya menjadi Dragon Warrior, sebuah gelar
yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Transformasi Po dari seseorang yang
meragukan dirinya sendiri menjadi pahlawan kungfu memberi saya banyak
inspirasi. 

1. Menerima Diri Sendiri dan Mengatasi Keraguan
Kung Fu Panda (2008) dimulai dengan Po yang tidak percaya diri. Ketika
ia dipilih oleh Master Oogway sebagai Dragon Warrior, semua orang, termasuk
dirinya sendiri, meragukan keputusan tersebut. Namun, melalui bimbingan Master
Shifu dan tekadnya untuk belajar, Po membuktikan bahwa ia mampu mengatasi
tantangan.
Dalam kehidupan kuliah, sering kali kita merasa tidak percaya diri, terutama
ketika harus menghadapi tugas-tugas baru atau bersaing dengan teman-teman yang
tampak lebih unggul. Saya sendiri pernah merasa minder ketika harus presentasi di
depan kelas. Tapi, seperti Po, saya belajar untuk menerima kelemahan saya dan
memanfaatkan kelebihan yang ada. Po mengajarkan bahwa kunci keberhasilan
adalah percaya pada diri sendiri dan terus berusaha, meskipun terlihat sulit pada
awalnya.
2. Belajar dari Masa Lalu
Dalam Kung Fu Panda 2 (2011), Po menghadapi Lord Shen, musuh yang
memiliki kaitan dengan masa lalunya. Dalam perjalanan ini, Po mengetahui
kebenaran tentang asal-usulnya dan harus berdamai dengan masa lalu untuk
menemukan "inner peace" atau ketenangan batin. Adegan di mana Po bermeditasi
di tengah danau memberi kesan mendalam bahwa ketenangan bukan datang dari
keadaan eksternal, melainkan dari penerimaan terhadap apa yang telah terjadi.
Sebagai mahasiswa, saya merasa pelajaran ini sangat relevan. Masa lalu
kita, baik itu kegagalan atau kesalahan, sering membayangi langkah kita ke depan.
Namun, belajar untuk berdamai dengan masa lalu dapat membantu kita fokus pada
masa kini dan masa depan. Dalam sebuah kesempatan, saya harus menghadapi mata
kuliah yang sulit karena pernah gagal di mata kuliah prasyaratnya. Tapi, seperti Po,
saya mencoba menemukan "inner peace" dengan menerima kesalahan saya, belajar
dari pengalaman, dan memulai ulang dengan semangat baru.
3. Menghargai Waktu Bersama Orang-Orang Terdekat
Dalam Kung Fu Panda 3 (2016), Po bertemu dengan ayah kandungnya dan
belajar tentang warisan keluarganya. Film ini menyoroti pentingnya hubungan
dengan keluarga dan komunitas. Meskipun Po sedang mempersiapkan dirinya
untuk melawan Kai, ia tetap meluangkan waktu untuk mengenal ayahnya dan
belajar dari panda lain di desa.
Sebagai mahasiswa, terkadang kita terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan
hingga melupakan keluarga atau teman-teman terdekat. Saya belajar dari Po bahwa
meluangkan waktu untuk orang-orang yang mendukung kita adalah hal yang sangat
penting. Momen kecil seperti mengobrol dengan keluarga melalui telepon atau
sekadar berkumpul bersama teman-teman dapat memberikan energi positif yang
membantu kita menghadapi tekanan kehidupan kuliah.
4. Kolaborasi dan Kerja Tim
Salah satu elemen penting dari trilogi Kung Fu Panda adalah kerja tim. Po
tidak pernah berjuang sendirian; ia selalu memiliki dukungan dari Furious Five
(Tigress, Monkey, Mantis, Viper, dan Crane) serta gurunya, Master Shifu. Dalam
Kung Fu Panda 3, Po bahkan belajar untuk menjadi pemimpin yang membantu
panda-panda lain menemukan kekuatan mereka.
Dalam kehidupan kuliah, kerja tim adalah kunci keberhasilan, terutama
dalam proyek atau tugas kelompok. Saya pernah merasa frustasi karena anggota
kelompok saya tampak tidak seimbang dalam kontribusi. Namun, saya mencoba
belajar dari Po untuk memahami kelebihan dan kelemahan setiap anggota, sehingga
kami bisa saling melengkapi. Hasilnya, tugas yang kami kerjakan bersama menjadi
lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri.
5. Tidak Ada Rahasia Khusus untuk Kesuksesan
Salah satu pelajaran paling mendalam dari film pertama adalah ketika Po
menyadari bahwa tidak ada "rahasia" dalam gulungan naga (Dragon Scroll).
Gulungan tersebut hanya memantulkan bayangan pembacanya, mengajarkan
bahwa kekuatan sejati ada dalam diri kita sendiri.
Sebagai mahasiswa, sering kali kita mencari metode instan untuk sukses,
seperti tips belajar atau cara cepat menguasai suatu mata kuliah. Namun, Kung Fu
Panda mengingatkan saya bahwa kunci sukses adalah usaha, dedikasi, dan percaya
pada potensi diri sendiri. Tidak ada jalan pintas, tetapi proses itu sendiri yang akan
membentuk kita.
Kesimpulan
Po dari Kung Fu Panda bukan hanya pahlawan kungfu, tetapi juga simbol
perjalanan hidup yang penuh pelajaran. Dari menerima diri sendiri, berdamai
dengan masa lalu, hingga belajar bekerja sama, kisahnya memberikan inspirasi
yang relevan bagi saya sebagai mahasiswa. Setiap tantangan di kehidupan kuliah
adalah peluang untuk tumbuh dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, sama
seperti Po yang terus berkembang sepanjang perjalanannya.
Pada akhirnya, Po mengajarkan bahwa menjadi hebat bukan berarti tidak
pernah gagal, tetapi selalu bangkit dan belajar dari setiap kesulitan. Sebagai
penggemar kartun, saya merasa tidak malu untuk terus belajar dari karakter seperti po

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun