Konsep lingkungan dalam Islam, yang tercermin dalam Al-Quran dan Hadis, menawarkan panduan komprehensif tentang bagaimana manusia seharusnya berinteraksi dengan alam. Islam mengajarkan bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah sebagai tanda-tanda (ayat) kebesaran-Nya yang harus dihargai, dijaga, dan dilestarikan.Â
Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menggambarkan keindahan dan keajaiban ciptaan Allah, yang bertujuan untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawab mereka sebagai khalifah (pemimpin atau penjaga) di bumi.
Lingkungan dalam Islam mencakup semua usaha dan kegiatan manusia dalam sudut ruang dan waktu. Ini melibatkan bumi, air, hewan, tumbuh-tumbuhan, serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi. Semua ini diciptakan oleh Allah untuk kepentingan umat manusia guna menunjang kelangsungan hidup.Â
Dalam ajaran Islam, menjaga lingkungan adalah kewajiban bagi seluruh elemen masyarakat dan para pengambil kebijakan. Kita harus memerhatikan kemaslahatan bersama melalui tata kota yang terencana dan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan keberagaman hayati. Dalam Surah Ar-Rum ayat 41 yang berbunyi.
Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"
Ayat ini memperingatkan manusia tentang konsekuensi dari eksploitasi lingkungan yang berlebihan. Melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa kerusakan di bumi adalah akibat mempertuhankan hawa nafsu. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, baik kota maupun desa, disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruk mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrahnya.
Hadis Nabi Muhammad SAW juga memperkuat pandangan ini, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, bahwa Nabi berkata, "Jika Kiamat terjadi dan di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, maka jika ia mampu sebelum Kiamat itu terjadi, tanamlah (bibit tersebut)." Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan hingga akhir hayat. Nabi juga bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, "Barang siapa yang menebang pohon bidara, maka Allah akan membenamkan kepalanya di neraka." Ini menunjukkan ancaman serius bagi mereka yang merusak lingkungan
Pendekatan Islam terhadap lingkungan bukan hanya berbicara tentang konservasi fisik, tetapi juga tentang keseimbangan moral. Menghargai alam berarti menghargai pencipta-Nya dan bertindak sebagai penjaga yang bertanggung jawab atas anugerah yang telah diberikan. Konsep ini membangun landasan etika lingkungan yang kuat dalam ajaran Islam, menekankan bahwa setiap tindakan manusia terhadap alam semestinya berlandaskan pada prinsip keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H