Mohon tunggu...
Muharyani Muharyani
Muharyani Muharyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Lahir di Pontianak pada tanggal 28 Agustus. Sekarang berprofesi sebagai Guru SD. Memiliki hobi membaca novel fiksi dan menulis puisi untuk diri sendiri. Menyukai hujan dan ketenangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat dan Motivasi Peserta Didik dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Kelas 5 SD Islam Sirajun Jadid

4 Desember 2023   13:30 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beragam pengalaman yang dirasakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu kasus yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut yaitu kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya minat dan motivasi peserta didik dilihat dari kurang aktifnya keterlibatan peserta didik dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran. Peserta didik juga terlihat kurang antusias dalam menyimak materi yang disampaikan sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Topik ini penting untuk dijadikan bahan kajian dan dibagikan karena banyak rekan-rekan guru yang juga mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lainnya.

  • ANALISIS SITUASI 

Berdasarkan kasus yang saya temukan, saya melakukan eksplorasi penyebab masalah dengan mewawancarai rekan sejawat dan kepala sekolah. Saya juga melakukan kajian literatur dengan membaca berbagai sumber terkait kasus tersebut. Dari hasil wawancara dan kajian literatur yang saya lakukan, dapat saya simpulkan beberapa faktor utama yang menjadi penyebab kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran antara lain adalah metode pembelajaran yang monoton seperti penyampaian materi dengan ceramah dan tidak bervariasi, serta media pembelajaran yang tidak menarik.

Dalam hal ini, peran saya sebagai guru adalah berupaya untuk  merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif serta bisa meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Kegiatan merancang pelaksanaan pembelajaran ini melibatkan berbagai pihak seperti saya selaku guru dan juga sebagai fasilitator, peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses mempersiapkan perangkat pembelajaran, kepala sekolah sebagai penyedia perangkat teknologi, dan rekan sejawat yang turut membantu memberikan saran dan masukan.

Terdapat tantangan dan hambatan yang harus dihadapi dalam kegiatan merancang pelaksanaan pembelajaran inovatif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Misalnya bagaimana saya sebagai guru memilih metode dan model pembelajaran inovatif yang tepat sehingga peserta didik dapat terlibat aktif selama proses pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan dapat menarik perhatian peserta didik, proses pembelajaran yang menyenangkan, serta ketersediaan perangkat teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

  • ALTERNATIF SOLUSI 

Langkah nyata yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan dan hambatan tersebut adalah dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik di dalam proses pembelajaran, juga dengan melaksanakan praktik pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran, model pembelajaran yang saya pilih dan saya gunakan adalah PBL (Problem Based Learning) dengan media berupa gambar, infografis, dan video. Saya memilih model PBL karena PBL merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dapat membantu peserta didik langsung terlibat aktif dalam memecahkan masalah serta dirangsang untuk berfikir kritis, analisis, kreatif, dan menyeluruh  sehingga pembelajaran yang diberikan menjadi lebih bermakna, meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik (tanya jawab), juga mengarahkan peserta didik untuk bisa bekerja sama (berdiskusi) di dalam kelompok.

Model pembelajaran PBL dengan media gambar, infografis, dan video dalam prosesnya dilakukan dengan menyajikan suatu masalah yang nyata dalam bentuk gambar maupun video kepada peserta didik pada awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan pembahasan bersama kelompok dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Menggunakan media gambar, infografis, dan video juga merupakan salah satu cara untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik sekaligus memperjelas makna bahan pelajaran dengan membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran, serta dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Selain itu di dalam pelaksanaannya, terdapat sumber daya atau materi yang diperlukan seperti mempersiapkan bahan ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), instrumen-instrumen penilaian yang mencakup penilaian sikap (observasi), penilaian pengetahuan (evaluasi mandiri), dan penilaian keterampilan (LKPD), serta kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat TIK yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

  • EVALUASI 

Setelah menerapkan model PBL dengan media gambar, infografis, dan video dalam pelaksanaan pembelajaran, hasil yang ditunjukkan cukup efektif. Terlihat dengan adanya perubahan signifikan pada keaktifan dan respon peserta selama pembelajaran berlangsung. Dampaknya, sebagian besar peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran, seperti berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi, antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, berani mengajukan pertanyaan, lebih percaya diri dalam menyajikan hasil kerja kelompoknya, serta lebih fokus dalam menyimak dan menanggapi hasil presentasi dari perwakilan kelompok lain. Peserta didik juga aktif membangun sendiri pengetahuannya sehingga lebih memahami materi pembelajaran yang berdampak terhadap meningkatnya hasil belajar peserta didik.

Kegiatan merancang dan mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran inovatif  juga berdampak kepada saya sebagai guru. Saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran untuk terus memperbaiki diri guna meningkatkan kompetensi dalam mengelola proses pembelajaran, terutama dalam hal pemilihan strategi, metode, model dan media pembelajaran yang dikembangkan dalam RPP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun