Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih membuat dunia semakin terbuka luas tanpa sekat. Tak ada lagi batasan-batasan antar budaya setiap negara.
ADA APA DENGAN PELAJAR SEKARANG?
Seluruh lapisan masyarakat terkejut melihat perilaku pelajar sekarang. Kenapa demikian? Para pelajar SMP dan SMA berada pada rentang umur 13-18 tahun dimana merupakan usia pada masa-masa pubertas atau remaja. Masa-masa dimana mereka mulai mencari-cari perhatian teman lawan jenisnya. Sekarang bukanlah kepintaran dan prestasi yang mereka tunjukan, melainkan penampilan yang paling mereka utamakan saat ini baik dikalangan pelajar laki-laki maupun permpuan. Namun pada umumnya, penampilan adalah pusat perhatian bagi sebagian besar kaum hawa. Karna pada hakikatnya tampil cantik merupakan keistimewaan yang dimiliki oleh seorang perempuan. Berbicara tentang panampilan remaja sangat berkaitan dengan perkembangan dunia fashion, mulai dari penampilan busana hingga tata rias wajah. Ini lah yang meneyabakan munculnya keingintahuan untuk mengeksploasi diri dan mencoba hal tersebut. Salah satunya tata rias wajah, mulai dari berdandan ketika dirumah, luar rumah bahkan sekolah.
Tak disangka-sangka tas sekolah yang seharusnya mereka gunakan semestinya untuk membawa buku pelajaran dan alat tulis lainnya, kini telah berubah fungsinya. Jadi apa? Kini tas sekolah mereka berubah fungsi menjadi tas kosmetik. Bukan lagi buku dan alat tulis yang mereka bawa melainkan berbagai macam perlatan kecantikan seperti sisir, lipstik, bedak, eye liner, softlens, maskara, handbody, dan lain-lain. Bahkan mereka lebih resah ketika salah satu kosmetiknya hilang ataupun tertinggal dibandingkan tugas-tugas sekolah mereka yang tertinggal. Yang lebih memprihatinkan lagi, mereka rela menahan lapar agar uang saku mereka bisa dibelikan alat kosmetik. Hal ini dilakukan semata-mata untuk penampilan mereka agar terlihat cantik dan dapat menarik perhatian teman laki-lakinya.
Menurut penelitian NPS, Insight into the Youth Beauty Market, para permaja dan perempuan muda menjadi berkurang ketergantungannya terhadap kecantikan dan kosmetik. Akan tetapi, anak-anak remaja justru semakin tergila-gila memakai make-up. Menurut data dari tahun 2007 bahwa penggunaan maskara, eyeliner, dan lisptik oleh anak remaja ternyata bertambah dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah diamati, sebenarnya sudah banyak sekolah-sekolah yang memberlakukan tata tertib kepada pelajar untuk tidak memakai make-up dan perhiasan yang berlebihan. Namun, sekarang hal itu dapat ditolerir oleh para pelajar karena masih banyak dijumpai pelajar-pelajar yang memakai make-up saat ke sekolah. Ini lah sejumlah alat-alat kosmetik yang ditemukan di dalam tas pelajar saat guru-guru mulai mencoba merazia tas-tas mereka.
Namun, penggunaan make-up yang tidak dibarengi dengan pengetahuan dalam perawatannya dapat menimbulkan efek negatif pada kulit wajah pada remaja. Seperti timbulnya jerawat, komedo, dan flek hitam yang justru dapat mengurangi kecantikan kulit. Karena kulit dapat menyerap campuran bahan kimia berbahaya dari kosmetik. Bahan kimia tersebut diantaranya phthalates, triclosan, parabens, dan musk. Para peneliti mengaskan bahwa semua bahan kimia tersebut dapat mengakibatkan kanker dan gangguan hormon.
Dalam menanggapi perilaku pelajar yang seperti itu, perlu diadakan tindakan pencegahan yang bersifat preventif dan represif. Berikut adalah berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dan menanggulanginya, diantaranya pertama, perlu diadakan sosialisasi kepada para pelajar tentang bahaya kosmetik bagi kulit wajah para remaja. Kedua, perlu ditanamkan keimanan dengan diadakannya renungan-renungan untuk memenuhi kebutuhan rohani para pelajar, karena cantik wajah bukanlah segalanya, namun kecantikan hatilah yang harus lebih utamakan. Ketiga, sekolah memberlakukan tata tertib dengan ketat dan memberi sanksi yang sesuai ketika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh para pelajar. Keempat, perlu adanya perhatian intensif dari orang tua kepada anak-anaknya sehingga orang tua dapat memantau terus keseharian anak-anaknya.
Pengetahuan tentang penggunaan bahaya make-up yang berlebihan ini semoga dapat bermanfaat. Khususnya juga bagi orang tua dan guru-guru untuk melakukan tindankan preventif dan represif. Bagi kamu para remaja, yuk jaga kulit wajahmu! Cantik tak perlu modal make-up kok :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H