Mohon tunggu...
Muharom
Muharom Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi

Masih belajar dan akan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Partisipasi Warga Dusun Ngaglik Terhadap Program Vaksinasi Pemerintah

24 November 2021   09:40 Diperbarui: 24 November 2021   09:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pemerintah di berbagai belahan dunia dengan gencar melaksanakan program vaksinasi massal bagi warga negaranya, tak terkecuali negara Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui PERPRES No. 14 Tahun 2021 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. Berdasarkan peraturan tersebut, pengadaan vaksin dilakukan melalui penugasan kepada badan usaha milik negara, penunjukan langsung kepada badan usaha penyedia, atau kerja sama lembaga/badan internasional yang penyedianya mempersyaratkan adanya pengambilalihan tanggung jawab hukum, Pemerintah mengambil alih tanggung jawab hukum penyedia Vaksin COVID-19 termasuk terhadap keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) I imunogenisitas. Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19 (BPK RI, 2020). Oleh karena itu program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah merupakan upaya dalam pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19. Setiap warga negara berhak atas vaksin karena sebagai sasaran dari program vaksinasi itu sendiri. 

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia pertama kali dilakukan oleh pemerintah pada 13 Januari 2021 di Istana Negara. Presiden RI Joko Widodo menjadi orang yang pertama kali melakukan vaksinasi dengan jenis vaksin Sinovac. Selain presiden pejabat, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat juga melakukan vaksinasi pada hari yang sama (Kemenkes, 2021).

Sehari setelah kegiatan vaksinasi di Istana Negara, vaksinasi serentak dilakukan di 34 provinsi untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan. Kegiatan tersebut menjadi awal mula gencarnya program vaksinasi yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat Indonesia sampai sekarang. Pemerintah Indonesia terus mengejar target program vaksinasi sesuai sasaran yang sudah ditetapkan. Kebutuhan vaksin sudah dipenuhi dengan hadirnya berbagai macam jenis vaksin dari berbagai negara. Adapun jenis vaksin yang tersedia melalui program vaksinasi pemerintah antara lain : sinovac, sinopharm, astrazeneca, pfizer, moderna dan novavax

Dusun Ngaglik merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Berdasarkan kondisi lingkungan, dusun ini penuhi dengan ladang yang ditumbuhi pohon aren dan kopi. Sesuai dengan anjuran dari pemerintah pusat, masyarakat Dusun Ngaglik juga melakukan kegiatan vaksinasi sebagai upaya pencegahan dari virus Covid-19.

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan vaksinasi tersebut, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi di Dusun Ngaglik sukses bahkan persentasenya mencapai 98% dari keseluruhan warga dusun menurut Pak Untung selaku Kepala Dusun Ngaglik. Angka tersebut didapatkan dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh kepala dusun untuk dapat meyakinkan warganya agar mau mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Menurutnya, warga Dusun Ngaglik juga sama seperti warga di daerah lain pada umumnya yang masih ragu terhadap vaksin, takut, bahkan beberapa menolak dengan berbagai alasan. 

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Kepala dusun agar dapat meyakinkan masyarakanya untuk mengikuti kegiatan vaksinasi adalah sebagai berikut: 

1.Sosialisasi 

Pak Untung sebagai kepala dusun melakukan kegiatan sosialisasi tentang program vaksinasi serta maksud dan tujuan dari vaksinasi. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui forum pada saat kegiatan masyarakat rutin seperti yasinan, tahlilan, pertemuan RT/RW, dan bahkan secara individu. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat paham tentang pentingnya vaksinasi bagi kesehatan. 

2.Kegiatan Jemput bola 

Setelah dilakukan sosialisasi, beberapa warga yang sudah paham menurut anjuran dan melakukan vaksinasi. Tetapi masih juga ada beberapa warga yang tidak mengindahkan sosialisasi yang sudah dilakukan kepala dusun dan tetap kukuh tidak melakukan vaksinasi. Namun dengan tegas dilakukan kegiatan jemput bola atau door to door ke rumah warga untuk kembali menjelaskan dan meyakinkan agar melakukan vaksinasi. 

Melalui upaya yang dilakukan oleh Kepala Dusun, terbukti cara-cara tersebut ampuh untuk meningkatkan partisisapi warga melakukan vaksinasi sehingga mencapai angka persentase yang tinggi mencapai 98% dan menurutnya warga yang tidak melakukan vaksinasi hanya warga yang memiliki riwayat penyakit yang tidak diperbolehkan untuk vaksinasi. Dibandingkan dengan dusun lain di Desa Pledokan, Ngaglik menjadi dusun dengan tingkat partisipasi vaksinasi tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun