Sudah menjadi fakta universal bahwa setiap 20 November para orang tua di muka bumi berbondong-bondong setidaknya mengucapkan "Selamat Hari Anak Sedunia".  Nilai plus sosok anak menjadi daya tarik tersendiri bagi PBB untuk mendeglarasikannya. Bicara anak, tentunya orang tua maupun guru tidak akan habis membahasnya. Kali ini penulis akan memaparkan kondisi riil anggota kelas binaannya.
Miliki 32 siswa dalam setiap kelas, sekolah menengah pertama negeri di tengah kota ini  dapat dibilang sekolah jujugan. Sekolah favorit menyandang lebel adiwiyata mandiri, sekolah sehat, dan ramah anak. Mengusung kurikulum merdeka menjadikan pembelajaran bervariatif. Guru dan karyawan secara temporal upgrading diri. Perlahan, hal tersebut mampu mengubah sekolah menjadi 'wajah berseri-seri'. Dikarenakan sekolah ramah anak, maka anak berkebutuhan khusus atau acap kali disebut 'anak surga' diramut secara elok.Â
Yuk, simak jabaran klasifikasi tipe siswa dalam satu kelas di tingkat akhir.
Si Pintar
Sekitar 20 persen dari keseluruhan kelas terutama siswa perempuan cenderung ditemukan tipe ini. Si pintar dibagi dalam berbagai karakter. Ada Si pintar pelit, Si pintar baik hati dan tidak sombong, Si pintar suka menolong, namun ditemukan juga Si pintar jutek. Apapun karakteristik Si pintar tetap menjadi number one saat ditunjuk mewakili kelas. Contoh dalam hal perwakilan lomba akademik dan non-akademik, pencalonan pengurus kelas, moderator antara wali kelas dan siswa bermasalah, penyampai pesan informasi dari guru ke siswa.Â
Tipikal Si pintar miliki keuntungan khusus bagi seluruh anggota kelas. Bayangkan jika di kelas Si pintar tidak masuk sekolah karena sakit, misalnya. Apa yang terjadi? Sering didapati "Bu, hari ini Si pintar tidak masuk, jadi tidak ada yang berani presentasi". Menanggulangi hal tersebut, Si pintar jangan dijadikan poros kelas, namun diposisikan sebagai agen yang akan melahirkan agen-agen baru sehingga ketika Si pintar berhalangan maka regenerasi kelas sudah tersedia.
Si Pelit
Si pelit, lebih terperinci pelit 'sodaqoh' jawaban saat ulangan. Tidak sebatas dalam masalah kunci jawaban, ada pula tipe Si pelit ketika dimintai sesendok bekal makanan, sepotong buah, bahkan tak terkabulkan juga jika ada teman mau pinjam penggaris. Hampir setiap barang miliknya terpampang nama pemilik. Uniknya, pernah temukan pensil tertuliskan "Nek nyilih balekno Rek" (Kalau pinjam kembalikan Rek). Spontan reaksi teman sekelasnya pun nyinyir. Bagi Si pelit hal tersebut bertujuan supaya barang bawaannya selalu aman dan terkendali.
Siswa lain menanggapi dengan beragam sikap, tapi kelas punya komitmen untuk saling memberi dan membantu bagi yang membutuhkan. Selain itu setiap siswa diharapkan membawa perlengkapan alat tulis secara mandiri. Suasana kekeluargaan dapat tercipta jika masing-masing siswa menyadari bahwa mereka adalah satu keluarga dengan saling melengkapi satu dan lainnya.
Gamer