Meme favorit berbagai kalangan  "Agar silaturahmi tidak putus, pinjam dulu seratus". Rupanya menjamur di masyarakat, tidak hanya sebagai candaan ikuti trend, namun juga memiliki posisi strategis urusan pinjam meminjam.
Apakah menyambung silaturahmi hanya perihal nominal? Tentu saja tidak. Lantas, strategi lain dalam upaya membangun rasa kekeluargaan seperti apa?
Kali ini kita akan menelaah pengejawantahan sila-sila Pancasila pada Family Gathering (FG) RT 01 RW 02 Kelurahan Indro Kabupaten Gresik. Florawisata Santerra de Laponte dan Taman Rekreasi Selecta Malang menjadi sasaran FG.
Pancasila diambil dari bahasa Sansekerta  yang berarti prinsip atau azaz kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara artinya semua aturan kehidupan dalam masyarakat berlandaskan sila-sila yang terdapat di dalamnya.
a. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.
Menurut Wahyuning (2014) sila pertama ini menjadi sumber paling mendasar tentang ketuhanan sebagai nilai kehidupan bangsa Indonesia.
Segala kegiatan kaitannya dengan aturan agama dan mengesakan Tuhan merupakan bentuk implementasinya.
Berikut pengejawantahan jabaran sila pertama pada FG.
a. Setiap rapat baik persiapan, hari H, sampai acara usai selalu diawali dan diakhiri dengan doa. Doa  adalah simbol permintaan seorang hamba terhadap Tuhannya.
b. Sebelum pemberangkatan menuju bus, semua warga memanjatkan doa keselamatan disertai sholawat nabi.
c. Peserta FG melaksanakan salat zuhur, asar, hingga mahrib berjamaah. Sesuai rundown acara.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup individual, maka adab bertetangga senantiasa diperhatikan. Mencintai dan merawat lingkungan dan alam semesta serta menjaga kebersihan merupakan contoh dari pengamalan sila kedua (Dedes, 2016).
Contoh pengejawantahan
a. Salah satu warga bersedia menjadi imam salat.
b. Pembentukan dan pelibatan panitia tanpa bias gender membuat erat rasa kekeluargaan.
c. Tidak merusak tanaman ketika di tempat rekreasi dan membuang sampah pada tempatnya, baik di dalam maupun luar bus.
d. Pemilihan transportasi bus, bukan mobil pribadi agar terjalin komunikasi antarpeserta FG.
3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Persatuan Indonesia dapat digambarkan dengan Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda namun tetap satu. Semangat kesatuan merupakan kunci kebersamaan dalam acara FG.
Contoh pengejawantahan
a. Peserta FG berasal dari berbagai kalangan secara ekonomi, sosial dan profesi, namun tidak menyurutkan mereka untuk senantiasa bertekad satu yakni menjadi warga RT 01 RW 02 Kelurahan Indro Kabupaten Gresik
b. Ketika ada yang pergi ke toilet, maka peserta lainnya pun dengan sabar menungguinya.
c. Ditetapkan untuk kebersamaan dress code seragam RT, bagi ibu-ibu khususnya serempak untuk mengenakannya.
d. Untuk kelancaran kegiatan, peserta GF mengikuti semua rangkaian acara dengan tertib. Para penanggungjawab bidang melaksanakan sesuai jobdisnya.