Mohon tunggu...
Kibas
Kibas Mohon Tunggu... Editor - Pemuda desa.

Di sini aku hanya menerjemahkan kicauan burung yang ada dalam kepalaku, risih jika tak dikeluarkan. Maka, selamat membaca kicauan burung milikku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anggap Saja

17 Maret 2020   21:09 Diperbarui: 17 Maret 2020   21:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagipula, hanya Tuhan yang tahu kapan kita mati

Sepertinya tak kunjung terang

Tapi aku bisa mencintai dalam gelap

Jangan khawatir, kekasih

Wajahmu tetap cantik 

Bahkan saat aku gila dengan mata terpejam

Ahh... tak kunjung terang

Tak masalah, aku mencintaimu dengan gila

Siapa yang sedia seperti aku?

Denpasar 

Selasa, 17 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun