Stunting sudah terjadi indonesia sejak tahun nenek moyang kita yaitu pada tahun 1830 yang di mana pada saat itu sedang terjadi kebijakan tanam paksa / kerja paksa, Masalah stunting yang masih tinggi yaitu 21,6 persen mencerminkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Pasalnya, stunting berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah.
Akibatnya, Indonesia masih bertahan di peringkat 130 dari 199 negara dalam indeks pembangunan manusia/ SDM Â (human capital index). Dan yang terendah di asia Tenggara dan di bawah indonesia diikuti juga dengan mantan Kawasan indoensia yaitu timor leste atau timor timor yang sekarang sudah Merdeka.
Kecerdasan manusia diukur dengan Intelligence Quotient (IQ). Orang yang mana ingin mengukur IQ biasanya mengikuti tes standar dan menerima skor yang menentukan Tingkat kecerdasan mereka.
Wilayah dunia dengan skor IQ yang lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang. Terutama di bidang pendidikan, dibandingkan dengan negara-negara dengan skor IQ yang lebih tinggi. Banyak peneliti juga menggunakan IQ untuk menentukan negara terpintar di dunia," mengutip World Population Review
Stunting tidak tidak melulu terjadi akibat nutrisi, tapi bisa juga di akibatkan karena factor keturunan, makanya keturunan berpengaruh besar terhadap generasi kita di masa depan, contoh simple nya seperti memiliki ibu/ ayah yang pintar dalam hal akademis/ sebagainya, bisa jadi itu akan menurun ke anak nya.
Banyak orang yang salah mengartikan kalo pendek sudah tentu stunting, padahal jikalau kita berkaca pada penjelasaan Dr. dr. meta herdiana hanindita, Sp.A(K). stunting bisa jadi stunted yaitu kekurangan gizi secara berkepanjangan yang mengakibatkan terhambatnya proses tumbuh kembang anak di bawah umur.
Dan jikalau kita ingin mengetahui anak di bawah umur stunted / stunting harus langsung berurusan dengan dokter specialis, jagan cuman di liat dari luar nya saja.
Dan kenapa anak indonesia banyak yang bisa di kategorikan sebagai golongan stunting / stunted. Ada beberapa factor yang memengaruhi dari topic di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Nutrisi tak terpenuhi saat hamil
- Menurut dokter gizi, nutrisi yang tidak terpenuhi saat hamil sangat memenagaruhi seseorang untuk mengalami stunting, tapi hal yang perlu di ingat adalah stunting tidak terjadi hanya karena gizi anak tak terpenuhi saat dalam masa kehamilan. Tapi, stunting juga bisa terjadi karena gizi tak terpenuhi sejak masa newborn / masa tumbuh kembang anak usia dini
- Masalah rumah tanggaÂ
- Keluarga yang harmonis sangar terpengaruh besar terhadap proses berkembang si kecil, jika ibu dan ayah saling bertengkar/ tidak rukun, maka si anak akan mengalami trauma rumah tangga / kurang perhatian, jadi pola makan si anak jadi terganggu, makan dari itu penting dalam sebuah rumah tangga untuk bisa saling harmonis.
- Masalah ekonomi
- Faktor ekonimi memang berpengaruhi terhadap pemenuhan gizi si kecil. Tapi bukan berarti masalah ekonomi ini dialami oleh yang tidak berkecukupan. Dalam satu artikel, sudah di jelaskan bawah masalah ekonomi ini  berkaitan dengan daya beli. Misa;, kerika orang tua yang cukup secara ekonimi, tapi tidak pernah membeli makanan yang bergizi tinggi dan nutrisi yang cukup, hal ini juga akan membuang si anak mengalami stunting
- Lingkungan yang kotor
- Tempat tinggal yang kotor / tidak terurus bisa juga memicu terhadinya stunting pada anak, misal makanan yang kurang bersih / kotor, efek nya bisa memicu terhambatnya proses tumbuh kembang si anak dan bisa juga menyebabkan penyakit bedatangan
berikut data yang saya dapatkan terhadap masalah stunting di indonesia!!!