Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... unknown

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Surat dan Arsip R.A. Kartini Resmi Masuk Daftar Memory of The World UNESCO

20 April 2025   22:55 Diperbarui: 21 April 2025   11:00 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
R.A Kartini dan surat yang telah ia tulis (sumber gambar: lpmpriau.kemdikbud.go.id)

Kumpulan surat ini pertama kali diterbitkan tahun 1991 oleh Jacques Henrij Abendanon, Direktur Pendidikan saat itu.

Abendanon memilih dan menyunting surat-surat yang dianggap layak kemudian dihimpun dan diterbitkan dalam buku terkenal Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) yang berisi korespondensi Kartini dengan sepuluh orang Eropa. Kini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi sumber inspirasi di dalam dan luar negeri.

Dokumen-dokumen yang kini diakui UNESCO ini mencakup surat-surat asli Kartini yang tersimpan di Belanda, serta arsip-arsip pendukung di Indonesia yang menggambarkan bagaimana pemikirannya berdampak pada masyarakat dan kebijakan pendidikan di era kolonial.

Kini, surat-surat asli Kartini yang tersimpan di Belanda, serta arsip-arsip pendukung di Indonesia yang mencerminkan dampak pemikirannya terhadap masyarakat dan kebijakan pendidikan kolonial, telah diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari warisan dokumenter dunia. 

Pengakuan ini tidak hanya menandai pentingnya nilai historis dan intelektual surat-surat tersebut, tetapi juga menjadi pengingat bahwa suara Kartini telah menembus batas-batas geografis dan sosial, serta menggema hingga ke panggung dunia.

Kolaborasi lintas negara dalam pengajuan dokumen ini mempertegas bahwa warisan Kartini telah menjadi milik bersama dalam konteks sejarah global. 

Penetapan ini juga menjadi simbol komitmen bersama untuk merawat nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan Kartini, nilai yang terus relevan hingga hari ini, terutama dalam perjuangan menuju dunia yang lebih setara, adil dan beradab.

Dengan pengakuan dari UNESCO ini, Kartini kini bukan hanya ikon nasional, tetapi juga tokoh dunia. Ia menjadi salah satu figur perempuan paling berpengaruh secara global dalam isu pendidikan dan kesetaraan gender. 

R.A. Kartini lewat surat-suratnya tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga terus menginspirasi generasi demi generasi untuk berani bermimpi, berpikir kritis dan memperjuangkan perubahan. Dari Jepara, gaung suara Kartini kini bergema hingga ke panggung internasional sebagai warisan intelektual umat manusia.

Selain Surat dan Arsip Kartini, empat warisan dokumenter Indonesia lainnya yang juga ditetapkan UNESCO pada periode ini adalah:

  1. Arsip Tari Tradisional Mangkunegaran (1861-1944)
    Diajukan oleh Pura Mangkunegaran dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Arsip ini menyimpan dokumen penting mengenai koreografi, notasi musik, dan pertunjukan tari yang diciptakan oleh Mangkunegara IV hingga Mangkunegara VII. Tercatat ada 50 bentuk tari tradisional yang terdokumentasi dengan sangat lengkap, menjadikan arsip ini sebagai referensi utama dalam pengembangan tari klasik tradisional di masa kini dan masa depan. Tidak hanya penting bagi pelestarian seni tari Indonesia, arsip ini juga memperlihatkan bagaimana warisan budaya suatu kelompok etnis terus dihargai dan dijaga kelestariannya. 

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun