Fira dan Toni adalah sepasang kekasih yang punya satu kesamaan: sama-sama keras kepala. Hubungan mereka sedang di ujung tanduk akibat perbedaan kecil yang selalu berakhir dengan debat panjang.Â
Untuk menyelamatkan kisah cinta mereka yang nyaris karam, Fira punya ide cemerlang: ikut ekspedisi ilmiah ke Antartika. Sebuah perjalanan ekstrem yang diharapkan bisa membawa mereka lebih dekat.
"Hubungan kita butuh pengalaman baru," kata Fira penuh semangat.
Toni, yang sebenarnya hanya ingin foto keren untuk Instagram, mengangguk setuju. "Ya, dan butuh foto yang bakal bikin semua orang iri."
Ketika pesawat mereka lepas landas dari Punta Arenas, Chili, Toni berseru dengan penuh semangat, "Ini pasti jadi liburan paling epik dalam hidup kita!"
Fira hanya melirik tajam. "Bagus. Tapi kalau kamu lupa bawa lip balm kayak waktu ke pegunungan dulu, aku serius bakal tinggalin kamu di kutub ini."
Toni tertawa, tidak menyadari bahwa perjalanan ini bukan sekadar liburan, melainkan awal dari petualangan yang akan mengubah segalanya.
Di tengah perjalanan, badai salju tiba-tiba datang tanpa undangan. Pesawat mereka mengalami gangguan mesin dan harus mendarat darurat di hamparan salju yang luas dan sunyi. Saat mendarat darurat, guncangan hebat membuat pintu pesawat terbuka sebelum pesawat benar-benar berhenti.
Dalam kekacauan, beberapa anggota ekspedisi terpencar akibat angin kencang yang menyapu mereka ke berbagai arah. Pandangan terbatas oleh badai, membuat mereka kesulitan untuk menemukan satu sama lain.
Fira dan Toni, yang berpegangan pada seutas tali pengaman, berhasil tetap bersama, meskipun nyaris ikut terseret oleh hembusan angin yang luar biasa kuat.