Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya, mengapa bulan Ramadhan itu bulan yang dimuliakan dengan berbagai macam kelebihan yang Allah SWT, berikan? Â Padahal dalam setahun itu terdapat 12 bulan, diantaranya yaitu bulan Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah dan Dzulhijjah.
Menentukan mana bulan yang mulia itu adalah hak prerogatif (hak istimewa) Allah SWT. Seperti dalam penciptaan alam semesta yang diunggah dalam laman BBC Science, Selasa, (22/08), mengungkap bahwa terdapat setidaknya 2 triliun galaksi di alam semesta. Itu pun baru yang bisa diiamati. Â Dari setiap galaxy juga terdiri dari miliyaran benda langit, ada planet, bintang, asteroid dan lain sebagainya. Â Dari sekian banyak galaxy dan benda langit yang ada hanya bumi yang Allah SWT, muliakan untuk bisa dihuni oleh manusia.
Begitupun dalam penciptaan makhluk bernyawa, diantaranya ada tumbuhan, binatang, Jin, malaikat dan manusia. Â Allah SWT, memulaikan manusia sehingga malaikat dan jin diperintahkan untuk bersujud pada Adam as, sebagai penghormatan. Dari sekian banyak manusia Allah SWT, memulaikan para nabi dan Rosul-Nya. Â Dari sekian nabi dan Rosul-Nya yang paling dimuliakan adalah Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan bulan Ramadhan diantarnya karena pada bulan ini Allah SWT, menurunkan Al Qur'an. Â Wahyu Allah SWT, yang merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Â Kemujizatannya sudah terbukti baik dari kandungannya, susunan kata per katanya, maupun keindahan bahasanya.
Kitab suci yang mulia, diturunkan pada bulan yang mulia, disampaikan oleh malaikat yang mulia kepada Nabi dan Rosul yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu di bulan Ramadhan ini diberikan banyak keutamaan diantarnya adalah :
- Mendapat balasan langsung dari Allah SWT.
Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW., bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman dalam hadits qudsi: "Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya..."
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Setiap amal perbuatan anak Adam yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya sehingga tujuh ratus kali lipatnya." Allah Ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintah-Ku. Seorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan di waktu berbuka dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."
- Masuk Surga Melalui Pintu Rayyan
Dari Sahl bin Sa'ad RA., dari Nabi SAW., sabdanya: "Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: "Manakah orang-orang yang berpuasa." Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinya," (muttafaq 'alaih).
- Sehari Berpuasa Dijauhkan 70 Tahun dari Neraka
Dari Abu Said RA.: "Rasulullah SAW., bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari dengan niat fisabilillah yakni semata-mata menuju kepada ketaatan kepada Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya karena puasanya tadi, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun dari neraka," (muttafaq 'alaih).
- Diampuni Dosa-dosa Terdahulu
Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Nabi SAW., bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena didorong oleh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu," (muttafaq 'alaih).
- Ada Keberkahan Di Dalam Makan Sahur