Setiap hari kita selalu disibukkan oleh pekerjaan kita bukan? Mungkin hanya sebagian kecil saja di antara kita yang tidak sibuk, sebagai contohnya para pengangguran. Mengapa bisa dikatakan tidak sibuk? Ya, tentunya mereka tidak sibuk karena belum mempunyai pekerjaan atau sedang mencari kerja. Akan tetapi mayoritas dari kita selalu sibuk dengan aktivitas kita masing-masing. Mulai dari anak – anak , dewasa, hingga yang sudah lanjut usia pun mereka disibukkan dengan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, sering kali kita jarang bisa berkumpul bersama dengan keluarga, teman, maupun sahabat terdekat.
Karena hari-hari biasa kita sudah disibukkan oleh pekerjaan masing - masing, hari libur menjadi hari yang sangat penting untuk tidak kita lewatkan begitu saja. Hari libur menjadi sangat ditunggu-tunggu oleh hampir semua kalangan masyarakat. Tidak terkecuali untuk mahasiswa. Hari libur menjadi hari yang sangat berharga bagi mahasiswa, karena mereka bisa menenangkan pikiran sejenak untuk bisa berkumpul dengan orang-orang terdekat di sekitar kita. Hampir setiap hari kita ditekan oleh berbagai macam tugas dari dosen, sehingga hari libur menjadi sangat berharga bagi mahasiswa untuk bisa melepaskan kepenatan sahari-hari tersebut.
Mahasiswa sering meluangkan waktu akhir pekannya untuk berlibur bersama keluarga, teman, maupun dengan sahabat - sahabat. Bagi mereka yang kuliahnya dekat dengan rumah, seringkali hari libur digunakan untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Akan tetapi bagi mereka yang kuliahnya jauh dari rumah tinggalnya, hari libur ini biasa digunakan untuk berkumpul bersama teman dan sahabat. Begitu pula dengan liburannya sendiri, liburannya orang-orang berduit, biasanya mereka pergi ke luar negeri untuk menenangkan pikiran akibat penatnya pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, liburan yang dilakuan oleh para mahasiswa justru bertolak belakang dengan yang namanya dunia kemewahan, lantaran uang saku yang diberikan orang tua yang mepet, sehingga liburan anak mahasiswa cukup sederhana namun juga tetap menarik.
Liburan ala mahasiswa ini menyuguhkan kesan yang menarik dengan nuansa kesederhanaan. Biasanya mereka bersama-sama pergi ke pantai, mendaki gunung, berbagi kesenangan dengan anak - anak yatim piatu, dan yang paling murah lagi adalah gowes bersama. Dengan diselingi oleh berbagai macam permainan, liburan tersebut akan menambah daya tarik tersendiri dan tidak terasa membosankan. Justru dengan adanya liburan bersama teman dan sahabat ini, kita akan menjadi semakin akrab dengan teman kita. Secara tidak langsung kita juga diajarkan untuk menjadi sesorang yang selalu menjunjung tinggi kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan suguhan berbagai macam permainan, kita juga belajar untuk menjadi orang yang senang dengan yang namanya kebersamaan, kekompakan sehingga kita menjadi orang yang bersolidaritas tinggi antar sesame.
Liburan ini menjadi sangat menarik karena kita tidak memaksakan kepada teman-teman untuk bisa ikut bersama, akan tetapi kita juga saling membantu bilamana ada teman kita yang mau ikut berlibur tapi tidak mempunyai dana. Dengan begitu juga akan tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis dan apik. Kita bersama - sama saling membantu agar bisa bisa merasakan kesenangan bersama.
Liburan ala mahasiswa itu memang sudah turun – menurun dari tahun ke tahun. Tidak dapat dipungkiri, jika setiap kali datang liburan, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa. Ya, dengan cara bergabung di suatu komunitas, mereka juga bisa mengapresiasikan bakat dan minatnya. Sehingga hari libur bukan hanya sebagai hari tenang tanpa aktivitas apapun, akan tetapi hari libur itu bisa kita gunakan untuk bersenang – senang, saling berbagi dengan orang – orang terdekat kita, ataupun untuk mengasah bakat dan kemampuan yang belum terlihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H