Demokrasi sejatinya merupakan bentuk pemerintah yang kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Demokrasi juga dipandang sebagai sistem yang efektif dalam mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi publik. Negara yang menganut sistem demokrasi yang dijalankan dengan baik memiliki skor penegakan hak asasi manusia dan memiliki angka harapan hidup penduduk yang tinggi. Sehingga sistem demokrasi yang dijalankan dengan baik memiliki mekanisme untuk menerapkan dan mempromosikan nilai-nilai etika global dalam tatanan sosial dan politik. Namun realitanya implementasi atau penerapan sistem demokrasi yang buruk mengakibatkan krisis etika global dengan adanya praktik oligarki, polarisasi politik, populisme, politik identitas dalam penerapan demokrasi.
Kita bisa melihat Amerika Serikat sebagai negara yang menganut demokrasi liberal dan dianggap kiblatnya demokrasi mengalami polarisasi politik, kesenjangan sosial-ekonomi, dan diskriminasi warna kulit. Amerika Serikat mengalami polarisasi politik yang tinggi antara dua partai besar yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik yang sering menimbulkan konflik dan kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat Amerika Serikat menjadi intoleran dan tidak kompromis terhadap pihak yang berbeda. Amerika Serikat juga mengalami kesenjangan sosial-ekonomi yang ekstrim antara kelompok-kelompok masyarakat, terutama berdasarkan ras, etnis dan gender yang menyebabkan ketimpangan dalam akses dan peluang, serta meningkatkan kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan diskriminasi.
Sehingga Demokrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap etika global melalui nilai-nilai, kebijakan, dan partisipasi yang dihasilkannya. Sistem demokrasi yang tidak berfungsi dengan baik maka mengakibatkan keadilan, kebebasan, persamaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, yang juga merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam etika global tidak akan tercapai. Selain itu, apabila demokrasi yang tidak dijalankan dengan baik maka tentu saja tidak dapat menghasilkan kebijakan publik yang lebih adil dan inklusif, sesuai dengan prinsip-prinsip etika global yang menekankan keadilan sosial dan penghargaan terhadap keberagaman. Dan juga partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik juga merupakan ciri khas demokrasi yang dapat memperkuat tanggung jawab kolektif terhadap keputusan yang diambil, sejalan dengan nilai-nilai etika global yang menekankan tanggung jawab bersama untuk kesejahteraan dunia. Oleh karena itu sepatutnya implementasi demokrasi yang berfungsi dengan baik dapat mendukung prinsip-prinsip etika global dan memainkan peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai dan perilaku yang dianggap etis dalam konteks global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H