Mohon tunggu...
Hasan Muhammad
Hasan Muhammad Mohon Tunggu... -

'

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai

11 April 2011   18:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="gambar/eo.ucar.edu"][/caption]

Kehidupan tiba-tiba senyap ditiup badai. Sekawanan burung pipit terjebak di pohon ceri kedinginan diterpa hujan, sementara tikus got enggan keluar sarangnya untuk mengais sampah di onggokan. Titik hujan masih menyerupa paruh unggas mematuk-matuk atap tempatku berteduh. Hari ini masih jam 3 sore tetapi sudah menjelma subuh yang hitam dan diam, membeku pada dahan nyiur di atas jalan, berayun tak kuasa menantang angin. Sesekali kilatan petir memamerkan ketegarannya pada gelap.

Hanya musafir dengan rentengan gelang di kaki membelah badai menuju gubuk tempatku meneduh. Dia menoleh dan memberi tahu atas kedinginan yang menyelimutiku,

“Dia tidak senang jumlah manusia terlalu banyak.”

Dia berkata seolah menjawab pertanyaanku akan badai. Berkata dengan jeda membiarkan aku berfikir dalam penasaran saat hujan makin deras dan butiran air memahat angin di jalanan.

“Alam akan merebut perannya, memilih manusia yang mampu bertahan. Lainnya biar ikhlas kembali ke bumi.”

Lalu musafir itu menggumam seolah memantra yang tak bisa kudengar sambil berlalu menjemput hujan lebat, membiarkanku terbengong dalam tetesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun