Munculnya pemberitaan yang viral terkait murid yang sudah berada pada tingkat SMP tapi tidak bisa menulis atau murid SMA yang tidak bisa berhitung pada perhitungan sederhana, atau murid yang masih menggunakan seragam sekolah saat ditanya apa saja negara yang berada di benua Eropa dan murid tersebut menjawab Garut adalah fenomena yang menarik perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir ini. Pertanyaan yang bisa kita ambil, apakah sebenarnya sebelum era sesuatu dapat viral dengan mudah memang banyak anak Indonesia yang seperti itu atau memang saat ini peristiwa tersebut mulai muncul?. Karena pengetahuan yang mereka dapatkan, nyatanya tidak terserap dengan baik, dan di khawatirkan pembelajaran yang diperoleh tidak akan berdampak signifikan bagi dirinya untuk menghasilkan sesuatu, karena dalam hal dasar saja sudah bermasalah. Maka dari hal tersebut menarik untuk kita bahas menurut ide penerapan pendekatan deep learning yang diwacanakan Prof. Abdul Mu'ti selaku menteri pendidikan dasar dan menengah.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas wacana dari menteri pendidikan dasar dan menengah dalam melakukan sebuah improvement terhadap kurikulum merdeka yaitu dengan menggunakan pendekatan Deep Learning atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran mendalam.
Pembelajaran mendalam atau yang dikenal dengan istilah deep learning merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna bagi murid. Tantangan yang kehidupan yang setiap harinya berbeda harus dijawab dan diselesaikan oleh murid dengan kemandirian dan kepahaman dari pembelajaran yang ia peroleh. Sebab ia akan kembali ke masyarakat sebagai individu yang harus bermanfaat. Berikut ini beberapa hal yang merupakan tujuan dari penerapan pembelajaran mendalam.
Kemudian apa yang menjadi keunggulan sehingga pembelajaran mendalam ini diwacanakan untuk menambah efektifitas dan manfaat dari kurikulum merdeka?
Aplikasi Dunia Nyata
Siswa belajar untuk menerapkan pengetahuan mereka pada masalah dunia nyata.
Berpikir kritis
Siswa belajar menganalisis ide-ide baru dan menghubungkannya dengan konsep yang sudah ada
Kolaborasi
Siswa belajar untuk bekerja sama dalam tim dan saling berkontribusi dalam pembelajaran.
Pengarahan diri